HANGZHOU – Perkembangan pesat dalam teknologi digital mendorong upaya China untuk lebih mengintegrasikannya ke dalam lini produksi dan kehidupan masyarakat di daerah pedesaan, sebagai bagian dari upaya untuk mencapai kemakmuran bersama.
Di ajang Pameran Kota Pintar dan Ekonomi Cerdas ke-11, teknik, produk, dan pencapaian mutakhir dalam bidang reformasi digital dipamerkan. Pameran yang digelar di Ningbo, kota pesisir di Provinsi Zhejiang, China timur, itu berakhir pada Minggu (17/10).
Provinsi Zhejiang, yang ditetapkan sebagai zona peragaan untuk mempromosikan kemakmuran bersama, menyoroti promosi vitalisasi pedesaan dengan reformasi digital.
Perdagangan elektronik (e-commerce) telah menyuntikkan dorongan ke dalam industri pedesaan di Zhejiang, memainkan peran penting dalam meningkatkan penghidupan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Huang Jiefei, pemilik perusahaan teh di wilayah Songyang di Kota Lishui, meraup pendapatan dari penjualan daring sebesar 160 juta yuan (1 yuan = Rp2.190) pada tahun lalu setelah dirinya mulai menjalin kerja sama dengan sejumlah platform e-commerce seperti Pinduoduo, dan membuka kanal penjualan bagi lebih dari 1.000 petani teh lokal.
“Kami telah membangun kawasan industri untuk menyokong e-commerce dalam memberdayakan industri teh lokal,” ujar He Huodi, pegawai biro pertanian setempat, seraya menambahkan bahwa wilayah itu kini memiliki sekitar 1.500 gerai teh daring, dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 7.000 orang.
Provinsi tersebut juga menggunakan teknologi digital untuk mengenalkan layanan budaya dan publik kepada warga pedesaan, yang menggemakan definisi kemakmuran bersama, yakni kekayaan yang dimiliki oleh semua orang dalam hal materi dan budaya.
Di auditorium budaya di Desa Houcang, Kota Ningbo, warga dapat membaca buku, mempelajari dialek, dan mendapatkan pengetahuan tentang budaya tradisional dengan bantuan sumber daya digital.
Pada akhir 2020, Provinsi Zhejiang memiliki lebih dari 17.000 auditorium semacam itu, yang mencakup 91,3 persen jumlah desa, yang juga berperan sebagai pusat layanan umum digital.
Di Desa Baoshanqiao di Kota Shaoxing, warga yang tidak mengetahui cara membuat janji temu dengan dokter secara daring dapat memperoleh bantuan di auditorium budaya tersebut, yang secara efektif memfasilitasi distribusi sumber daya medis yang berkualitas tinggi.
Semua hal ini merepresentasikan tindakan Zhejiang untuk memberikan manfaat bagi lebih banyak warga di kawasan pedesaan melalui inovasi digital, menciptakan pengalaman yang dapat direplikasi dan dipromosikan ke cakupan yang lebih luas di seluruh China.
“Praktik itu telah membuktikan bahwa mempromosikan pembangunan desa digital merupakan sarana yang penting untuk mewujudkan vitalisasi pedesaan di semua lini dan mempercepat tercapainya kemakmuran bersama,” tutur Chen Yong, seorang pejabat di Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China.
Untuk lebih mempersempit kesenjangan digital antara daerah pedesaan dan perkotaan, China akan memperkuat keseluruhan desain “desa digital”, menggenjot proyek dan pusat inovasi terkait, meningkatkan praktik berbagi pengalaman, serta memperkuat sistem evaluasi, imbuh Chen. [Xinhua]