CALARCA – Di pegunungan Departemen Quindio yang terletak di wilayah barat-tengah Kolombia terdapat sebuah taman botani yang merupakan kebun raya dengan pengunjung terbanyak ketiga di negara itu. Taman botani tersebut telah memapankan diri sebagai sebuah pusat edukasi lingkungan.
Mencakup area hutan seluas 15 hektare di Kota Calarca, Taman Botani Quindio memiliki rumah kupu-kupu paling terkenal di negara itu, yang menjadi daya tarik utama tempat tersebut dan rumah bagi 40 spesies kupu-kupu endemik.
Didirikan pada 1979 dan dibuka untuk umum pada 2000, taman tersebut menarik minat pengunjung, yang didominasi anak-anak dan remaja, untuk melihat lebih dari 1.500 kupu-kupu di habitat bunga nektariferus. Para pengunjung dipandu oleh pemandu khusus yang menjelaskan pentingnya peran kupu-kupu dalam ekosistem.
“Mengunjungi taman ini adalah pengalaman yang harus dimiliki bersama keluarga, anak-anak, bersama pasangan atau seorang diri. Anda benar-benar harus meluangkan waktu untuk mengalaminya, meskipun hanya sekali,” kata John Nunez, salah seorang pengunjung, kepada Xinhua di sela-sela turnya mengelilingi rumah kupu-kupu tersebut.
Sebelum pandemi COVID-19, setiap tahunnya taman ini dapat menarik lebih dari 60.000 pengunjung berkat koleksi pohon palemnya yang beragam, yang meliputi 210 dari 255 spesies di Kolombia, serta berbagai tumbuhan pakis dan heliconia.
Jembatan layang, labirin, dan jalan setapak untuk pengamatan burung dan berbagai spesies lainnya menjadikan tempat ini sebagai tempat hiburan. Sementara keragaman satwa liarnya menjadikannya sumber daya penting untuk konservasi spesies, terutama untuk flora di Kolombia.
“Pengunjung sangat terkesan mengetahui ada tempat yang begitu dekat dari kota dengan informasi sebanyak ini, mereka merasa terkejut dan bersyukur,” kata Dora Charry, salah satu pemandu lingkungan kebun raya tersebut.
“Kita harus membangkitkan kesadaran masyarakat, sehingga mereka mengerti bahwa kita benar-benar perlu mengubah cara kita memandang alam, dan bahwa konservasi dapat dilakukan dari mana saja,” imbuh Charry. “Tentunya, tempat seperti ini yang dapat membantu proses edukasi dan kesadaran sangatlah berguna.”
Taman tersebut memperlihatkan hasil kerja keras puluhan tahun pendirinya, Alberto Gomez Mejia, yang juga memimpin Jaringan Taman Botani Nasional Kolombia. Jaringan tersebut berupaya untuk memperluas pengetahuan botani dan konservasi di seluruh negeri.
Taman itu menjadi spesial di Kolombia karena mendukung upaya konservasi yang dilakukan di seluruh dunia, seperti pertemuan ke-15 Konferensi Para Pihak Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati (COP15), yang diadakan di Kunming, Yunnan, China barat daya.
COP15 “akan membantu mempromosikan pembentukan jenis-jenis ruang seperti ini yang didedikasikan untuk edukasi dan memunculkan kesadaran lingkungan, selain juga mempromosikan prinsip kesamaan dan kesetaraan melalui konservasi,” ucap Gomez. [Xinhua]