PARIS – Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) merevisi naik perkiraan permintaan minyak global untuk 2021 dan 2022.
Krisis energi yang tengah berlangsung telah mendorong peralihan ke minyak bumi, dan oleh karenanya, permintaan minyak global akan meningkat sebesar 5,5 juta barel per hari (mb/d) pada 2021 dan 3,3 mb/d pada 2022, demikian dipaparkan IEA dalam Laporan Pasar Minyak bulanannya yang dipublikasikan pada Kamis (14/10).
Permintaan minyak global diprediksi akan mencapai 96,3 mb/d pada 2021 dan 99,6 mb/d pada 2022, menurut perkiraan revisi IEA.
Rekor harga batu bara dan gas, serta pemadaman bergilir mendorong sektor listrik dan industri padat energi untuk beralih ke minyak bumi, yang telah mendorong permintaan minyak global, terang IEA.
Adapun untuk pasokan minyak dunia, IEA memproyeksikan kenaikan tajam pada Oktober, dengan output Amerika Serikat akan kembali bangkit dari Badai Ida, dan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Plus (OPEC+) siap menggenjot output sebesar 400.000 barel per hari untuk November tahun ini.
Harga energi yang lebih tinggi dapat menyebabkan aktivitas industri yang lebih rendah dan perlambatan pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19, sebut IEA memperingatkan. [Xinhua]