HEFEI – Sebuah festival puisi dibuka pada Rabu (13/10) untuk memperingati Li Bai, seorang penyair China terkenal dari masa Dinasti Tang (618-907), di Kota Ma’anshan di Provinsi Anhui, China timur.
Lebih dari 500 perwakilan menghadiri upacara pembukaan festival puisi Li Bai ke-33 tersebut, di antaranya para pakar puisi, cendekiawan, dan pencinta puisi dari seantero China. Selain itu, kegiatan pembacaan puisi akan diadakan secara daring tahun ini antara para penggemar puisi di China dan Jepang untuk mempromosikan pertukaran kebudayaan bilateral.
Li Bai adalah sosok ternama di China, layaknya Shakespeare di Inggris atau Tagore di India. Dia hidup antara tahun 701-762, yang juga merupakan zaman keemasan bagi karya puisi China, dan sajak-sajaknya penuh dengan patriotisme dan romantisme. Hari-hari terakhir Li dihabiskannya di Ma’anshan dan menulis sekitar 50 puisi tentang kota itu sepanjang hidupnya. Konon, dia dimakamkan di kaki Gunung Daqing di kota itu.
Sebanyak 871 puisi telah diserahkan kepada panitia penyelenggara untuk mengikuti festival tahun ini. Lebih dari 100 patung Li Bai dan tokoh-tokoh yang muncul dalam puisinya dikumpulkan dari seluruh China untuk dipamerkan di festival tersebut.
Para peserta akan memberikan penghormatan ke tempat-tempat di dalam dan sekitar Kota Ma’anshan yang pernah dikunjungi Li Bai. Mereka juga akan mengunjungi makam Li Bai pada Kamis (14/10).
Festival puisi Li Bai pertama diadakan pada 1989 di Ma’anshan, dan sejak itu telah menjadi sebuah kegiatan budaya yang luar biasa di kota itu. Ma’anshan dinobatkan sebagai Kota Puisi China oleh Institut Puisi China pada 2014 lalu. [Xinhua]