ISLAMABAD – Hari Guru Sedunia diperingati pada 5 Oktober. Ada seorang guru luar biasa yang membantu ribuan anak putus sekolah untuk menimba ilmu secara gratis di Islamabad, ibu kota Pakistan.
Mohammad Ayub Khan (63), atau yang juga dipanggil oleh penduduk setempat sebagai Master Ayub, telah menghabiskan waktu seusai kerja dan akhir pekannya untuk mengajar siswa di sebuah sekolah terbuka di Islamabad selama hampir empat dasawarsa.
MUHAMMAD AYUB KHAN, Guru Pakistan: “Saya memulai sekolah ini pada 1982. Saya mengamati bahwa anak-anak di Pakistan, termasuk Islamabad, tidak dapat mengenyam pendidikan, tidak diterima sekolah, dan orang tua dari anak-anak ini tidak memiliki cukup uang untuk membeli buku. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengajar anak-anak ini.”Ayub mengunjungi sebuah taman di dekat parlemen Pakistan setiap harinya untuk mengajar anak-anak dari daerah kumuh terdekat. Dia telah mengajar ribuan siswa dalam 39 tahun terakhir.
MUHAMMAD AYUB KHAN, Guru Pakistan: “Saya memiliki dua jenis anak yang belajar di sekolah saya, yaitu mereka yang bekerja (tidak bersekolah) dan yang bersekolah dan menginginkan saya memberikan les untuk mereka. Saya mengajarkan pelajaran yang sama kepada mereka semua, sehingga mereka menerima pelajaran yang setara.”
AZEEKA, Siswa Pakistan: “Guru seperti orang tua kedua dan guru memainkan peran mereka untuk mendidik anak-anak, memungkinkan mereka meraih sukses dalam hidup.”Ada sekitar 200 siswa di “sekolah taman” tersebut, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa dari kelas satu hingga kelas sepuluh. Beberapa siswa dewasa bahkan bergabung dalam kegiatan ini sebagai sukarelawan.
AZEEKA, Siswa Pakistan: “Saya berusia 18 tahun. Saya telah belajar Matematika dan Bahasa Inggris selama lima tahun. Saya telah belajar cara mengajar dan banyak kegiatan lainnya di sini. Saya ingin menjadi seorang guru dan saya juga mendapatkan pelatihan untuk itu di sini.”Dengan jerih payahnya, Ayub berharap semakin banyak anak-anak dapat keluar dari kawasan kumuh itu dan mewujudkan impian mereka.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Islamabad. (XHTV)