VIENTIANE – Sebuah upacara pembukaan digelar pada Selasa (28/9) untuk mengawali beroperasinya ketujuh pembangkit dari Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kaskade Sungai Nam Ou yang dikembangkan oleh Power Construction Corporation of China (PowerChina).
Menteri Energi dan Pertambangan Laos Daovong Phonekeo dalam acara tersebut mengatakan bahwa proyek Nam Ou memiliki signifikansi strategis dalam pengembangan industri kelistrikan negara itu. Proyek ini merupakan proyek energi bersih skala besar yang akan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Laos.
Phonekeo memuji para insinyur PowerChina yang sukses mengatasi dampak epidemi COVID-19 dan berbagai kesulitan lainnya, serta berhasil menyelesaikan pembangunan keseluruhan proyek dengan penuh tanggung jawab. Dia berharap semua pihak dapat menjalin kerja sama yang erat untuk memastikan semua pembangkit listrik tersebut dapat beroperasi dengan aman dan stabil.
Li Zhigong, Konsul Jenderal China di Luang Prabang, dalam sambutannya mengatakan bahwa proyek Nam Ou adalah manifestasi penting dari keselarasan strategi pembangunan kedua negara dan realisasi dari keunggulan yang saling melengkapi antara China dan Laos.
Proyek ini patuh pada prinsip pengembangan ekonomi lokal dan mata pencaharian masyarakat, serta membantu upaya pengentasan kemiskinan di Laos, dirinya menambahkan.
Pada saat yang sama, proyek tersebut menerapkan konsep pembangunan yang ramah lingkungan secara sungguh-sungguh, sehingga mampu memfasilitasi industrialisasi, modernisasi, dan pembangunan mandiri Laos, papar diplomat China itu.
Manajer Umum PowerChina Wang Bin mengatakan bahwa proyek Nam Ou dibagi menjadi tujuh pembangkit listrik tenaga air dengan konsep kaskade, dan hanya bagian atas yang dibangun dengan reservoir besar. Sistem ini sangat membantu mencapai tujuan pembangunan ekologis, sosial, dan ekonomi.
Acara peresmian pembangkit listrik itu digelar secara serempak melalui konferensi video di kantor PowerChina di Beijing, pusat operasional dan pemeliharaan Nam Ou di Luang Prabang, dan pembangkit listrik tenaga air Nam Ou 7 yang paling akhir selesai dibangun di Laos utara.
Proyek PLTA kaskade Sungai Nam Ou ini dikembangkan oleh PowerChina di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra yang diinisiasi oleh China. Proyek ini juga proyek pertama yang dikelola perusahaan China yang mendapat hak pengembangan keseluruhan cekungan sungai di Laos. Proyek tersebut sangat diapresiasi oleh pemerintah China dan Laos serta masyarakat setempat.
Proyek ini terletak di Sungai Nam Ou, yang juga merupakan anak sungai terbesar dari Sungai Mekong di Laos. Pembangunannya dikembangkan dalam dua tahap, dengan total kapasitas terpasang 1,272 juta kilowatt dan kapasitas pembangkitan tahunan rata-rata sekitar 5 miliar kilowatt-jam.
Proyek Nam Ou, dengan total investasi sekitar 2,8 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.313) dari perusahaan China tersebut, akan diserahkan ke pemerintah Laos setelah 29 tahun beroperasi.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service. [XHTV]