CHENGDU – Lembah Jiuzhai, yang terkenal dengan air terjun nan spektakuler, hutan yang lebat, danau dataran tinggi yang tenang, dan formasi batuan karstnya, di daerah pegunungan di Provinsi Sichuan, China barat daya, kembali dibuka secara penuh pada Selasa (28/9).
Sebuah upacara diadakan untuk menandai pembukaan kembali secara penuh situs warisan dunia UNESCO itu, yang menjalani restorasi pascagempa selama lebih dari tiga tahun. Sebanyak hampir 7.200 wisatawan mengunjungi situs itu, yang juga dikenal sebagai Taman Nasional Jiuzhaigou, pada Selasa, menurut administrasi situs tersebut.
Pada 8 Agustus 2017, gempa bermagnitudo 7,0 mengguncang daerah tersebut dan menyebabkan kerusakan di sejumlah bagian Lembah Jiuzhai, sehingga memaksa taman tersebut ditutup. Pekerjaan restorasi dimulai pada November 2017. Sebagian dari destinasi wisata itu dibuka kembali untuk para wisatawan pada Maret 2018 lalu.
Kualitas pemandangan di Lembah Jiuzhai telah dipulihkan ke tingkat sebelum gempa, dan infrastruktur di lokasi itu telah ditingkatkan, kata Yan Sashuang, Wakil Kepala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sichuan. Pekerjaan restorasi itu menelan biaya sebesar 4,5 miliar yuan (1 yuan = Rp2.209), menurut wilayah Jiuzhaigou.
Lebih dari 270.000 pohon telah ditanam selama lebih dari tiga tahun terakhir, dan 172 hektare habitat ekologis telah diperbaiki dan dipulihkan di Lembah Jiuzhai. Gunung dan vegetasi yang rusak juga dipulihkan dengan cepat. Ekosistem telah direstorasi secara efektif, tambah administrasi tersebut.
“Setiap kali saya berkunjung ke sini, saya dibuat kagum oleh keindahan pemandangan, bentang alam, air terjun, hutan, dan langitnya,” kata Guido Brettschneider, seorang turis asal Jerman. [Xinhua]