MEXICO CITY – Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Kamis (16/9) kembali mendesak Washington untuk mengakhiri embargo perdagangannya selama lebih dari setengah abad terhadap Kuba, menyebut kebijakan sanksi yang telah berlangsung puluhan tahun itu “tak beralasan.”
Dalam sebuah pidato yang menandai perayaan Hari Kemerdekaan Meksiko, di mana Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel diundang sebagai tamu istimewa, Lopez Obrador memperingatkan bahwa tiap-tiap negara tidak boleh mengambil keuntungan dari “kemalangan bangsa lain” untuk memajukan agenda mereka sendiri.
Lopez Obrador mengatakan dirinya berharap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memiliki “sensitivitas politik” untuk mengakhiri “ketidakadilan” yang telah dilakukan terhadap Kuba dengan sanksi yang dirancang untuk menghancurkan ekonomi negara kepulauan itu dan menyebabkan pergolakan sosial.
Sang presiden juga memuji Kuba karena bertahan selama beberapa dasawarsa dari tindakan hukuman yang dijatuhkan pada negara kecil di Karibia tersebut oleh AS.
“Bertahan selama 62 tahun tanpa tunduk merupakan sebuah prestasi sejarah yang tak terbantahkan,” ujar presiden Meksiko itu.
“Pemerintah yang saya wakili menyerukan dengan hormat kepada pemerintah AS untuk mencabut embargo terhadap Kuba, karena tidak ada negara yang berhak menundukkan bangsa lain atau negara lain,” tambahnya. [Xinhua]