NANNING – Ajang 18th China-ASEAN Expo diselenggarakan pada 10-13 September mendatang di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi di China selatan.
Perusahaan-perusahaan dari lebih dari 40 negara dan wilayah turut berpartisipasi dalam pameran tahun ini, yang digelar secara daring maupun luring, serta memiliki total area ekshibisi seluas 102.000 meter persegi.
Tahun ini menandai 30 tahun hubungan dialog antara China dan ASEAN.
Selama 30 tahun terakhir, perdagangan bilateral antara kedua pihak meroket dari 8,36 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.225) menjadi 685,28 miliar dolar AS pada 2020, naik lebih dari 80 kali lipat, menurut data bea cukai China.
China tetap menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 12 tahun berturut-turut, dan pada 2020, ASEAN juga menjadi mitra dagang terbesar China.
Selain kerja sama perdagangan dan ekonomi, China dan ASEAN telah berkomitmen untuk menjalin kerja sama yang luas di berbagai bidang lain, termasuk keamanan, pendidikan dan pariwisata, demi menjaga stabilitas regional serta mempromosikan pembangunan dan kesejahteraan bersama.
Data resmi China menunjukkan bahwa pertukaran individu antara kedua pihak mencapai lebih dari 65 juta pada 2019 sebelum pandemi COVID-19 melanda. China dan ASEAN telah melakukan pertukaran lebih dari 200.000 pelajar dan membentuk lebih dari 200 pasang kota kembar.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service. [XHTV]