KUNMING – Beberapa “kantin gajah” telah dibuat di Kota Jinghong, Provinsi Yunnan, China barat daya, dengan menanam tanaman favorit hewan berpostur besar itu agar mereka tidak berkeliaran ke desa-desa.
“Kantin gajah” yang dibangun di tiga bekas kawasan hutan milik negara di Jinghong memiliki luas total 1.000 mu (sekitar 66,7 hektare) dan siap untuk melayani tamu-tamu besar mereka, menurut Departemen Kehutanan dan Padang Rumput Kota Jinghong, Prefektur Otonom Etnis Dai Xishuangbanna, pada Selasa (7/9).
Proyek itu dimulai di tiga daerah yang dikelola oleh Jinghong pada Desember 2020 dengan total investasi 1 juta yuan (1 yuan = Rp2.207). Kawanan gajah liar kini terlihat memakan daun alang-alang dan pisang di area tersebut.
“Jika gajah memiliki banyak makanan di habitatnya, mereka cenderung tidak berkeliaran ke desa-desa atau mencuri tanaman yang ditanam oleh petani setempat,” kata Zha Wei, wakil direktur di biro pengelolaan cagar alam wilayah Jinghong.
Dia mengatakan selain “kantin gajah”, lima kolam juga dibuat di daerah itu, dengan menambahkan garam untuk memenuhi kebutuhan fisiologis gajah.
Dengan meningkatnya perlindungan terhadap satwa liar, jumlah gajah Asia liar di Jinghong telah bertambah dari sekitar 80 ekor pada akhir abad lalu menjadi sekitar 185 ekor saat ini, serta penyebaran dan jangkauan aktivitas mereka sekarang mencapai 3.500 km persegi. Di beberapa daerah, ruang hidup gajah Asia tumpang tindih dengan penduduk setempat.
Menurut Zha, gajah dewasa membutuhkan sekitar 200 kg makanan sehari. Biro tersebut berencana membangun lebih banyak area untuk menanam berbagai tanaman kesukaan gajah jika “kantin” berfungsi baik dalam menjaga aktivitas gajah liar tetap di dalam lingkup kawasan hutan.
Gajah Asia berada di bawah perlindungan negara kelas satu di China. Saat ini, tercatat ada sekitar 300 gajah Asia liar di Yunnan dan populasinya terus bertambah.
Pada Agustus, puluhan truk berat berbaris dari ujung ke ujung dengan lampu dimatikan, membentuk tembok besi yang memandu kawanan 14 gajah Asia liar ke jembatan yang melintasi Sungai Yuanjiang di Yunnan, menggiring mereka kembali ke habitat yang sesuai.
Kawanan itu menarik perhatian dunia selama lebih dari 110 hari pengembaraannya. Otoritas Yunnan telah mengevakuasi lebih dari 150.000 penduduk untuk menghindari konflik antara mereka dan kawanan gajah itu. [Xinhua]