WASHINGTON – Komando Pusat Amerika Serikat (AS) pada Senin (30/8) mengumumkan bahwa penarikan pasukan AS dari Afghanistan telah selesai, mengakhiri 20 tahun invasi yang dipimpin AS ke negara tersebut.
“Saya di sini untuk mengumumkan tuntasnya penarikan pasukan kami dari Afghanistan dan akhir dari misi untuk mengevakuasi warga Amerika, warga negara ketiga, dan warga Afghanistan yang rentan,” papar Kenneth McKenzie, Komandan Komando Pusat AS, dalam konferensi pers yang digelar oleh Departemen Pertahanan AS.
“Pesawat C-17 terakhir berangkat dari Bandar Udara Internasional Hamid Karzai pada 30 Agustus sore ini pukul 15.29 waktu Pantai Timur, dan pesawat berawak terakhir saat ini meninggalkan wilayah udara Afghanistan,” kata McKenzie.
Menurut McKenzie, meskipun penyelesaian penarikan pasukan mengakhiri kehadiran militer AS di negara yang diamuk perang itu, yang dituduh Washington menyembunyikan Al-Qaeda, dalang di balik serangan teror 11 September di tanah AS pada 2001, “misi diplomatik untuk memastikan tambahan warga AS dan warga Afghanistan yang memenuhi syarat, yang ingin meninggalkan negara itu, terus berlanjut.”
Seraya menyampaikan penghormatannya kepada 2.461 tentara AS yang gugur, termasuk 13 tentara yang tewas pada Kamis (26/8) pekan lalu akibat serangan teror yang bertujuan menyabotase misi evakuasi, dan 20.000 lebih personel AS yang cedera dalam perang terpanjang sepanjang sejarah yang melibatkan Washington, McKenzie juga mengatakan kepada awak media bahwa tidak ada warga Amerika yang berhasil menaiki lima penerbangan evakuasi terakhir yang meninggalkan Kabul. Itu berarti masih ada warga Amerika yang tertinggal di Afghanistan dan ingin kembali ke negaranya.
“Kami mempertahankan kemampuan untuk membawa mereka hingga detik-detik sebelum keberangkatan,” kata McKenzie. “Kami siap mengangkut mereka hingga menit terakhir, tetapi tak satu pun dari mereka yang berhasil mencapai bandara dan dapat diakomodasi,” tambahnya.
Jenderal itu mengatakan jumlah warga AS yang saat ini masih terjebak di Afghanistan “hanya beberapa ratus,” dan menekankan bahwa Departemen Luar Negeri AS kini yang bertugas membantu mereka.
“Tahap operasi militer ini telah berakhir … Lanjutan tahap diplomatiknya kini akan dimulai,” katanya, menambahkan bahwa Amerika Serikat akan terus berusaha untuk mengeluarkan warga AS yang tersisa dan “bernegosiasi dengan sangat keras dan agresif” untuk membawa warga Afghanistan yang memenuhi syarat ke Amerika Serikat.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri, dikutip media AS, sebelumnya pada Senin mengatakan bahwa diyakini terdapat kurang dari 250 warga Amerika yang mungkin ingin meninggalkan Afghanistan. [Xinhua]