ISTANBUL – Para dokter di Turki pada Selasa (31/8) terus mengimbau wanita hamil untuk disuntik vaksin COVID-19 guna melindungi diri mereka dan bayi mereka.
Menurut para ahli, jumlah wanita hamil yang tidak divaksinasi dan didiagnosis terpapar COVID-19 sedang meningkat di seluruh Turki.
Seval Izdes, seorang spesialis unit perawatan intensif di sebuah rumah sakit kota di ibu kota Ankara mengatakan bahwa jumlah rawat inap wanita hamil yang tidak divaksinasi dan terinfeksi virus itu terbilang tinggi. “Dan mereka mengalami efek penyakit yang sangat parah,” ujarnya, seperti dikutip Hurriyet Daily News.
Bagi Hakan Akelma, seorang ahli anestesi di Provinsi Diyarbakir, Turki tenggara, varian Delta berkembang secara agresif di kalangan pasien ini dan memperburuk kondisi kesehatan mereka dengan cepat.
Akelma telah berulang kali mengimbau para calon ibu melalui akun media sosialnya untuk mengikuti vaksinasi sesegera mungkin.
Para spesialis berpendapat sejumlah wanita hamil menghindari vaksinasi karena takut membahayakan bayi mereka, tetapi justru menempatkan diri sendiri dalam situasi yang berisiko.
“Hasil dari beberapa penelitian ilmiah internasional yang baru-baru ini dilakukan tentang efek samping vaksin COVID-19 di kalangan wanita hamil sangat menjanjikan,” ujar Ramazan Mercan, profesor ginekologi dan kebidanan di sebuah rumah sakit swasta yang berbasis di Istanbul, kepada Xinhua.
Dia menekankan bahwa data tersebut mengungkapkan vaksin COVID-19 aman dan efektif bagi ibu hamil dan menyusui.
Mercan juga mencatat bahwa resistensi di kalangan ibu hamil terhadap vaksin COVID-19 perlahan menurun.
Total vaksin COVID-19 yang didistribusikan di Turki mendekati angka 94 juta, menurut kementerian kesehatan negara itu.
Angka tersebut menunjukkan bahwa 77,2 persen dari populasi yang memenuhi syarat menerima setidaknya satu dosis vaksin, tambah kementerian itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Istanbul. (XHTV)