YINCHUAN – Lebih dari 1.600 “rumah sakit internet” didirikan di China sejauh ini, dan hampir 49 juta orang melakukan diagnosis dan pengobatan secara daring (online) pada 2020 dengan prevalensi layanan kesehatan online, menurut seorang pejabat di Komisi Kesehatan Nasional China.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yu Xuejun, wakil direktur komisi itu, pada Jumat (20/8) di sebuah forum perawatan kesehatan yang diadakan di Pameran China-Negara-Negara Arab (China-Arab States Expo) kelima. Pameran yang berlangsung di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China barat laut, itu menampilkan zona percontohan pertama untuk Internet Plus Healthcare di China.
“Perawatan kesehatan digital telah menjadi arah strategis bagi banyak negara untuk mengubah dan meningkatkan perawatan medis, dan China telah melakukan upaya besar untuk mengintegrasikan teknologi informasi (TI) dengan sektor kebersihan dan kesehatan,” kata Yu.
Yu menunjukkan bahwa Internet Plus Healthcare menjadi bagian yang sangat dibutuhkan dari perawatan medis, dan berbagai keunggulannya seperti teknologi nirsentuh (contactless) telah sepenuhnya ditampilkan selama upaya melawan epidemi COVID-19 di China.
Senada dengan Yu, Dr. Gauden Galea, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk China, mengatakan dalam forum tersebut via video bahwa kekuatan teknologi digital sangat penting dalam mencapai cakupan kesehatan universal, dan teknologi mutakhir seperti terapi virtual dan pemantauan jarak jauh memiliki potensi untuk mendukung sistem kesehatan guna mencapai diagnosis dan cakupan yang lebih baik.
“Ada banyak hal yang dapat kita kerjakan bersama dalam memanfaatkan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi agar bermanfaat bagi sektor kesehatan dan kesejahteraan semua orang,” ujar Galea. “Saya yakin, melalui kolaborasi, kita berkontribusi pada dunia yang lebih aman dan sehat serta masa depan yang lebih baik.” [Xinhua]