WARTABUANA – Denny JA terpilih secara aklamasi untuk memimpin dua organisasi penulis, Satu Pena dan Hati Pena untuk periode 2021 – 2026 pada Kamis (19/8/2021). Penulis yang juga aktivis itu telah menyiapkan 7 program kerja.
“Para pendiri bangsa, para pembentuk batin bangsa adalah juga penulis. Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, dan RA Kartini juga seorang penulis. Saatnya penulis kembali mengambil peran pentingnya ikut mewarnai batin zamannya,” ujar Denny JA.
Dewan Formatur yang tediri dari sembilan tokoh: Chappy Hakim, Profesor Azyumardi Azra, Ilham Bintang, Wina Armada, Profesor Didin S Damanhuri, Nasir Tamara, Inda Citraninda Noehadi, Denny JA dan Swary Utami, secara aklamasi memilih Denny JA.
Denny JA terpilih secara aklamasi karena memiliki 7 program unggulan yang disetujui Dewan Formatur. “Saya terpilih karena membawa program. Dan juga mungkin karena mereka melihat sayapun berhasil mengelola dunia usaha, merangkak dari nol. Dalam diri saya mungkin mereka melihat perpaduan antara seorang penulis yang tekun, dan juga ketrampilan seorang manajer,” ungkap Denny JA.
Denny JA akan didampingi Satrio Arismunandar sebagai Sekretaris Jenderal Satupena, dan bendahara dijabat Ajisatria Soelaiman serta Swary Utami Dewi sebagai wakil sekretaris jenderal. Sementara itu, Dewan Formatur yang tidak duduk di badan pengurus, duduk dalam Dewan Penasehat.
Konggres nasional Satupena 15 Agustus 2021 memberi mandat kepada 9 tokoh itu untuk membentuk Badan Pengurus dan Dewan Penasehat.
Berikut tujuh rencana program yang ditawarkan Denny JA;
Pertama pemberian award bagi penulis terbaik. Nantinya, dalam menyambut 17 Agustus setiap tahunnya, Satupena membentuk dewan juri untuk memberikan award bagi sejumlah penulis terbaik.
Satupena dan Hatipena juga akan menjadi perpustakaan dunia bagi anggota secara gratis. Satupena akan menyediakan akses perpustakaan kepada ribuan jurnal akademik di JSTOR, dan akses kepada perpustakaan terbaik dunia (dijajaki library of conggres di AS, Inggris). Juga dijajaki akses pada perpustakan nasional dan DPR.
Ketiga, print on on demand, menerbitkan karya anggota. Satupena membuat usaha atau sekurangnya bekerja sama dengan usaha print in demand. Nantinya akan dibentuk satu tim kurator membantu teman-teman anggota menerbitkan bukunya hingga ke lay out dan ISBN.
Satupena juga akan membuat akun YouTube “Semua Tentang Penulis.” Nantinya, dua minggu sekali Satupena akan mewawancarai penulis yang berprestasi, atau yang baru saja menerbitkan karya menarik untuk menggali proses kreatif penulis yang bersangkutan untuk memberi inspirasi dan tukar pikiran.
Satupena juga akan menggelar diskusi bentuk webinar dua mingguan mengenai buku. Satupena membentuk tim sebagai forum anggota untuk bisa aktif mengikuti perkembangan terbaru soal buku ataupun peristiwa menarik setiap dua minggu.
Kemudian koneksi ke industri. Satupena akan membentuk tim mencari pola kerja sama dengan Netflix, dan sejenisnya, juga industri lain untuk menyalurkan karya penulis berupa skenario, dan lainnya agar ikut meramaikan dunia industri masa kini.
Rencana program berikutnya adalah menciptakan lingkungan kebijakan yang ramah penulis. Satupena membentuk tim agar dalam jangka panjang terbentuk kebijakan yang ramah kepada penulis, contohnya mendorong pemerintah menyetop/mengurangi pembajakan, pajak penulis yang lebih friendly, dan juga royalti penulis yang lebih memuaskan. []