TOKYO – Afghanistan tidak akan mengirim atlet ke Paralimpiade Tokyo, yang dijadwalkan akan dimulai pada 24 Agustus mendatang, demikian dikonfirmasikan pihak penyelenggara di Tokyo pada Senin (16/8).
Toshiro Muto, CEO komite penyelenggara Tokyo 2020, menyampaikan dalam sebuah konferensi pers bahwa dirinya telah mengetahui informasi Afghanistan “tidak dapat berpartisipasi dalam Paralimpiade.”
Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani meninggalkan negaranya pada Minggu (15/8) malam, ketika Taliban memerintahkan anggotanya menyerbu masuk ke ibu kota, Kabul.
“Saat ini, situasi sedang terjadi di Afghanistan. Situasi tersebut menjadi alasan mereka tidak dapat datang ke Jepang,” tutur Muto. “Kami menyesalkan hal tersebut, bagi para atlet, staf, maupun para pemangku kepentingan Afghanistan. Saya harap mereka dalam keadaan aman di negara mereka sendiri.”
Muto mengatakan komite penyelenggara tidak mengetahui berapa banyak atlet maupun staf Afghanistan yang awalnya direncanakan akan dikirim untuk berpartisipasi dalam Paralimpiade.
Total lima atlet Afghanistan, yang mencakup empat laki-laki dan satu perempuan, bertanding dalam cabang olahraga atletik, menembak, renang, dan taekwondo di Olimpiade Tokyo. [Xinhua]