WASHINGTON – Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh tiga lembaga pemikir China baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) merupakan “negara gagal”, “negara tempat penyebaran virus”, dan “dicurigai sebagai sumber wabah”. Ini gambaran yang sangat berbeda dari apa yang dilukiskan oleh sejumlah media AS, kata situs web AS, Inside, pada Selasa (10/8).
Inside melansir sebuah pertemuan “‘America Ranked First?!’: The Truth about America’s fight against COVID-19”, yang dirilis pada Senin (9/8), dan berisi kontribusi dari Institut Studi Keuangan Chongyang di Universitas Renmin China, Institut Taihe, dan Institut Intellisia.
Laporan China tersebut mengungkap fakta-fakta terkait respons pemerintah AS dalam penanganan penyebaran COVID-19 dan menyanggah peringkat anti-epidemi global terbaru Bloomberg, yang menempatkan negara tersebut di “peringkat pertama di dunia” dalam Indeks Ketahanan COVID-19 versi media pada Juni .
Menempatkan AS di “peringkat pertama di dunia” responsnya terhadap pandemi merupakan “pengabaian terhadap fakta dasar bahwa AS menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal jumlah kasus dan kematian akibat pandemi,” seperti yang disampaikan oleh para penulis laporan itu dalam konferensi perilisan.
Laporan China tersebut mengutip fakta dan data yang didapat oleh berbagai media AS, termasuk New York Times, Washington Post, dan CNN, dalam analisisnya mengenai tanggapan negara terhadap pandemi. Selain masalah disparitas kekayaan, rasisme sistematik, dan kegagalan dalam pengendalian senjata, AS sebenarnya gagal dalam banyak hal terkait dengan pandemi. Lebih lanjut, “terorisme penelusuran asal-usul virus” yang muncul di negara tersebut harus didasarkan karena ini merupakan sebuah upaya untuk memanipulasi “opini masyarakat global,” tutur penulis laporan itu.
Laporan itu juga menyebut pusat penelitian pertahanan biologi yang menarik di Fort Detrick, Maryland, yang ditutup pada Agustus 2019 terkait alasan keamanan. Seruan dunia untuk kaitan antara asal-usul virus corona dan laboratorium biologi Fort Detrick di AS memperoleh momentum. Baru-baru ini di Filipina, sebuah petisi berani untuk memesan laboratorium biologi Fort Detrick telah mendapatkan hampir 500 tanda tangan. [Xinhua]