TEHERAN – Kementerian Luar Negeri Iran pada Sabtu (7/8) membantah tuduhan Kelompok Tujuh (Group of Seven/G7) baru-baru ini terkait serangan kapal tanker, menyebutnya “tidak berdasar”, menurut situs web kementerian tersebut.
Pada Jumat (6/8), para menteri luar negeri G7, yaitu Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS), serta perwakilan tinggi Uni Eropa, menuduh Iran berada di balik “dugaan” serangan pesawat nirawak atau drone pada 29 Juli terhadap kapal tanker minyak yang dikelola Israel di Laut Arab di lepas pantai Oman, yang menewaskan dua orang masing-masing berkebangsaan Inggris dan Rumania.
“Kami mengecam keras pernyataan tidak berdasar oleh para menteri luar negeri G7 … yang melemparkan tuduhan tidak berdasar terhadap Republik Islam Iran,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh.
Khatibzadeh menyebut insiden itu sebagai sebuah “skenario” yang terjadi beberapa hari sebelum pelantikan presiden baru Iran.
“Skenario tak berdasar” semacam itu dirancang untuk mengacaukan iklim politik, katanya seperti dikutip.
Republik Islam itu berkomitmen penuh mengamankan jalur laut strategis kawasan Teluk dan Selat Hormuz, menganggapnya sebagai bagian dari keamanannya sendiri dan tidak akan ragu untuk membela hak kedaulatannya, lanjut Khatibzadeh.
Sementara itu, Iran “siap bekerja sama dengan negara-negara kawasan dalam membangun sistem keamanan kolektif di kawasan tersebut,” imbuhnya. [Xinhua]