SEOUL – Korea Selatan (Korsel) melaporkan total 1.132 kasus infeksi “terobosan” (breakthrough) COVID-19, yang merujuk pada orang-orang yang teruji positif setelah divaksinasi lengkap, demikian disampaikan otoritas kesehatan negara tersebut pada Selasa (3/8).
Jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 meski telah divaksinasi lengkap mencapai 1.132 per 29 Juli, naik dari 779 sepekan sebelumnya, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA).
Angka tersebut setara dengan 17,8 dalam setiap 100.000 orang. Sementara itu, jumlah orang yang sudah divaksinasi lengkap di Korsel per 29 Juli mencapai 6.356.326.
Sebagaimana diketahui, penerima vaksin dapat terlindungi dari virus corona dua pekan setelah menerima vaksinasi lengkap. Adapun kasus infeksi terobosan mengacu pada orang-orang yang terinfeksi COVID-19 dua pekan setelah divaksinasi lengkap.
Dari seluruh kasus terobosan yang dilaporkan, sebanyak 128 orang terinfeksi varian Delta, 21 varian Alpha, dan satu varian Beta.
Delapan di antaranya merupakan kasus serius, namun satu kematian dilaporkan dari kasus infeksi terobosan tersebut.
KDCA mengatakan kasus infeksi terobosan ini dapat ditemukan di seluruh vaksin COVID-19. Namun, pihaknya menekankan bahwa manfaat dari vaksinasi tetap besar karena vaksinasi mampu menurunkan kasus serius dan kematian.
Menurut perhitungan terkini, Korsel melaporkan tambahan 1.202 kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus infeksi di negara itu menjadi 202.203. Pertambahan kasus harian berkisar di atas angka 1.000 selama 28 hari berturut-turut. [Xinhua]