WUHAN – Kota Wuhan, China tengah, berencana merampungkan putaran baru tes asam nukleat inklusif sebelum Jumat (6/8), seperti disampaikan pihak berwenang setempat pada Rabu (4/8), usai munculnya kembali kasus penularan lokal COVID-19.
Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, tahun lalu menjadi kota besar pertama di dunia yang merampungkan kampanye tes asam nukleat komprehensif. Kota itu menguji hampir 10 juta penduduk dalam waktu 19 hari, sebuah upaya yang dipuji sebagai akhir dari “karantina wilayah psikologis” untuk kota yang pernah dilanda virus itu.
Kota tersebut meluncurkan kampanye baru tes COVID-19 pada Selasa (3/8) usai infeksi baru muncul di antara beberapa pekerja migran pada Senin (2/8). Antara Senin dan Selasa, Wuhan melaporkan 12 kasus terkonfirmasi penularan lokal COVID-19 dan delapan kasus tanpa gejala yang juga merupakan penularan lokal, semuanya berkaitan dengan infeksi klaster di Provinsi Jiangsu.
Kota tersebut telah mendirikan 2.820 lokasi pengambilan sampel dan memobilisasi lebih dari 18.000 tenaga kesehatan dan staf lainnya untuk bekerja di sana, kata Peng Houpeng, wakil direktur komisi kesehatan Wuhan, dalam konferensi pers pada Rabu.
Metode pengambilan sampel yang dikumpulkan akan diadopsi di area berisiko rendah dan menengah guna meningkatkan efisiensi, sementara tes individu akan disediakan untuk area atau kelompok orang dengan risiko infeksi yang lebih tinggi, menurut Peng.
Hingga Rabu siang, sekitar 2,5 juta penduduk Wuhan telah diambil sampelnya.
Wuhan juga memberlakukan manajemen tertutup pada 56 kompleks perumahan yang dekat dengan infeksi baru atau rumah bagi kontak dekat mereka, kata Peng Lili, wakil direktur biro urusan sipil kota itu. [Xinhua]