PARIS – Alain Fischer, koordinator kampanye vaksinasi COVID-19 Prancis, mengatakan pada Senin (2/8) di Paris bahwa negara tersebut dapat mencapai kekebalan kelompok terhadap COVID-19 pada musim gugur tahun ini, serta mengimbau segmen masyarakat Prancis yang masih enggan divaksin untuk membantu menanggulangi varian Delta yang sangat mudah menular.
Dalam sebuah wawancara dengan radio RTL, Fischer mengatakan bahwa vaksinasi mencatatkan kemajuan sangat pesat belakangan ini,” sehingga kekebalan kelompok berpeluang tercapai pada musim gugur nanti.
“Varian Delta sangat menular dan dibutuhkan kampanye vaksinasi yang giat untuk mencapai kekebalan kelompok,” tuturnya.
Kekebalan kelompok dicapai ketika 90 persen populasi yang berusia di atas 12 tahun telah divaksin atau terlindungi karena kelompok populasi ini telah terinfeksi.
Hingga saat ini, Prancis telah memvaksinasi lengkap lebih dari 35 juta penduduknya, yang total berjumlah sekitar 67 juta jiwa, menurut kementerian kesehatan negara tersebut.
Fischer memperingatkan bahwa “tidak ada yang aman dari bentuk infeksi serius.” Dia melanjutkan bahwa orang-orang yang belum divaksin “menyumbang porsi pasien terbanyak” yang mengalami kasus serius penyakit pernapasan tersebut.
Saat ditanya soal apakah vaksinasi seharusnya diwajibkan, pakar imunologi itu mengatakan bahwa tindakan tersebut akan diperlukan jika virus terus menyebar dan kekebalan kelompok masih di luar jangkauan.
“Ini adalah kewajiban perlindungan kolektif. Kita melindungi nyawa masyarakat, melindungi sistem rumah sakit kita, yang dapat terancam kapan pun oleh lonjakan kembali pandemi,” ujar Fischer.
Guna melawan lonjakan tajam infeksi COVID-19, pemerintah Prancis telah memutuskan untuk mewajibkan vaksinasi bagi tenaga kesehatan dan memberlakukan penggunaan “kartu kesehatan” di berbagai ruang publik, termasuk restoran dan kafe, pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, dan bahkan rumah sakit, kecuali untuk keperluan darurat.
Hingga 1 Agustus, Prancis melaporkan 6,14 juta kasus COVID-19 dengan 19.600 infeksi baru dilaporkan dalam sehari, ungkap otoritas kesehatan.
Jumlah pasien rawat inap terkait virus corona terus meningkat. Pada Senin, sebanyak 7.581 orang dirawat inap, dengan 1.137 di antaranya dalam perawatan intensif. [Xinhua]