WASHINGTON – Duta besar (dubes) Rusia untuk Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Washington telah meminta 24 diplomat Rusia untuk meninggalkan negara itu sebelum 3 September karena masa berlaku visanya habis.
“Kami menerima daftar 24 diplomat yang diperkirakan akan meninggalkan negara itu sebelum 3 September 2021,” kata Duta Besar Rusia Anatoly Antonov dalam sebuah wawancara dengan majalah The National Interest yang berbasis di Washington dan dipublikasikan pada edisi Minggu (1/8). “Hampir semua dari mereka akan pergi tanpa pengganti karena Washington tiba-tiba memperketat prosedur penerbitan visa.”
Antonov mengatakan bahwa “pada Desember lalu Departemen Luar Negeri AS secara sepihak menetapkan batas tiga tahun pada periode penugasan untuk personel Rusia di AS, yang sejauh kami tahu, tidak diterapkan ke negara lain mana pun.”
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Senin (2/8) menanggapi bahwa “penggambaran situasi (yang disampaikan Antonov) tidak akurat. Itu salah.”
“Batas tiga tahun pada validitas visa untuk Rusia, itu bukan hal baru. Ketika visa berakhir … orang-orang ini diharapkan meninggalkan negara ini atau mengajukan permohonan perpanjangan. Itulah yang terjadi di sini,” katanya kepada wartawan dalam taklimat harian.
Wawancara dubes Rusia itu dilakukan dua hari setelah Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya telah memberhentikan 182 karyawan lokal dan puluhan pegawai kontrak di fasilitas-fasilitas diplomatik AS di Rusia seperti diminta Moskow.
Price pada Senin membantah bahwa AS menggunakan visa diplomat Rusia untuk membalas, sembari mengatakan “kami berhak mengambil respons yang tepat terhadap tindakan Rusia.”
Kementerian Luar Negeri Rusia pada April mengumumkan larangan penuh bagi misi diplomatik AS untuk mempekerjakan warga negara Rusia atau warga negara ketiga untuk posisi administratif dan teknis sebagai respons atas sanksi AS dan pengusiran diplomat Rusia. [Xinhua]