ZHENGZHOU – Hingga Senin (2/8) siang waktu setempat, jumlah korban tewas akibat hujan deras di Provinsi Henan, China tengah, bertambah menjadi 302 orang, kata kantor informasi pemerintah provinsi dalam konferensi pers pada Senin sore.
Sementara itu, 50 orang masih hilang, lanjut kantor tersebut.
Sebanyak 292 orang dipastikan tewas dan 47 lainnya hilang di Kota Zhengzhou, ibu kota provinsi tersebut, sedangkan tujuh orang tewas dan tiga hilang di Kota Xinxiang, dua tewas di Kota Pingdingshan, dan satu tewas di Kota Luohe.
Sampai dengan Senin siang, lebih dari 14,53 juta orang di 150 daerah setingkat wilayah terimbas oleh hujan deras. Lebih dari 1,09 juta hektare tanaman rusak dan lebih dari 30.600 rumah rubuh di seluruh penjuru Henan, tunjuk data resmi.
Sejak 16 Juli, hujan badai dengan rekor intensitas curah hujan tertinggi membuat Henan terendam banjir. Di Zhengzhou, curah hujan 617,1 mm mengguyur selama tiga hari, nyaris menyamai rata-rata curah hujan tahunan kota itu. Ibu kota Henan itu juga mencatat rekor tingkat presipitasi per jam sebesar 201,9 mm.
Curah hujan ekstrem dalam waktu yang pendek, gangguan lalu lintas di perkotaan, dan pergerakan air yang besar di ruang bawah tanah perkotaan mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan, ujar para pejabat dalam konferensi pers tersebut.
Saat ini, lalu lintas kereta api, penerbangan sipil, jalan tol, dan jalan-jalan besar di Henan mulai kembali beroperasi. Transportasi umum perkotaan dan pedesaan serta jaringan komunikasi pada dasarnya juga sudah kembali aktif. Area-area tempat relokasi warga yang terimbas bencana, transportasi umum, dan area-area yang terdampak banjir telah selesai didisinfeksi.
Dewan Negara, atau kabinet China, pada Senin yang sama mengumumkan telah membentuk tim investigasi untuk mengevaluasi respons bencana banjir besar di Zhengzhou.
Tim ini akan dipimpin oleh Kementerian Manajemen Darurat China yang mencakup pejabat dan pakar dari berbagai departemen terkait, papar Dewan Negara dalam pernyataannya.
Investigasi ini bertujuan untuk meringkas pengalaman dan analisis yang didapat dari langkah-langkah tanggap bencana serta mengusulkan kebijakan yang dapat diambil guna meningkatkan pencegahan dan pertolongan bencana di masa depan, lanjut pernyataan itu.
Mereka yang ditemukan lalai melaksanakan tugas saat banjir akan dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum dan peraturan, imbuh pernyataan tersebut. [Xinhua]