BEIJING – Perdagangan antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melonjak 85 kali lipat sejak kedua pihak mulai menjalin hubungan dialog 30 tahun lalu, menurut data resmi.
China masih menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 12 tahun berturut-turut, ujar Ren Hongbin, Asisten Menteri Perdagangan China. Pada 2020, ASEAN juga menjadi mitra dagang terbesar China.
Dalam paruh pertama tahun ini, perdagangan bilateral antara China dan ASEAN masih terus mengalami ekspansi yang kuat, mencatat pertumbuhan sebesar 38,2 persen secara tahunan (year on year/yoy), kata Ren dalam konferensi pers pada Kamis (29/7).
Dari segi investasi, ASEAN menjadi salah satu destinasi investasi outbound utama China sekaligus sumber investasi asing langsung, dengan meningkat pesatnya kerja sama di sejumlah sektor seperti manufaktur, pertanian, infrastruktur, teknologi tinggi, ekonomi digital, dan ekonomi hijau. Investasi bersama antara China dan ASEAN menembus angka 310 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.498) per Juni 2021, sementara pendapatan bisnis perusahaan China dari kontrak proyek di negara-negara ASEAN mendekati angka 350 miliar dolar AS.
Ke depannya, Ren mengatakan China akan aktif mempromosikan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan ASEAN melalui upaya peningkatan kerja sama dalam memerangi pandemi COVID-19 dan bersama-sama mendorong penerapan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).
Ajang China-ASEAN Expo ke-18 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis dan Investasi China-ASEAN akan digelar pada 10-13 September di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan.
Dengan area ekshibisi seluas 124.000 meter persegi, pameran tahun ini akan menyediakan area khusus bagi anggota RCEP serta mengundang lebih banyak negara dan perusahaan di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra, menurut Liu Hongwu, Wakil Gubernur Guangxi. [Xinhua]