SEOUL – Korea Selatan (Korsel) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) memulihkan kembali saluran komunikasi lintas perbatasan mereka yang sudah lebih dari satu tahun terputus, demikian dikatakan kantor kepresidenan Korea Selatan Gedung Biru pada Selasa (27/7).
Pihak Gedung Biru dalam pernyataannya mengatakan bahwa kedua negara memutuskan untuk memulihkan kembali jalur komunikasi khusus (hotline) langsung mereka mulai Selasa pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 08.00 WIB.
Semua saluran komunikasi antar-Korea terputus sejak Juni tahun lalu ketika RRDK memutuskan saluran komunikasi itu sebagai bentuk protes terhadap kegagalan Seoul menghentikan aktivis sipil mengirim selebaran propaganda anti-Pyongyang ke RRDK.
Menurut pernyataan itu, Presiden Korsel Moon Jae-in dan pemimpin tertinggi RRDK Kim Jong Un telah beberapa kali bertukar surat pribadi sejak April untuk mengomunikasikan masalah pemulihan hubungan antar-Korea. Moon dan Kim pertama-tama sepakat untuk memulihkan saluran komunikasi antar-Korea yang terputus, papar pernyataan itu.
Kedua pemimpin juga sepakat untuk memulihkan rasa saling percaya dan meningkatkan hubungan sesegera mungkin.
Gedung Biru mengatakan bahwa saluran komunikasi antar-Korea yang kembali dibuka itu akan berperan positif dalam peningkatan dan pengembangan hubungan antar-Korea.
Sementara itu, otoritas militer Korsel dan RRDK membuka kembali saluran komunikasi militer mereka dan mengembalikannya ke operasional normal mulai pukul 10.00, kata kementerian pertahanan Korsel dalam pernyataan terpisah pada Selasa.
Panggilan telepon fixed-line melalui kabel serat optik dan faks untuk bertukar dokumen saat ini beroperasi secara normal, ujar kementerian itu.
Mulai Selasa sore, otoritas militer Korsel dan RRDK berencana untuk memulai kembali panggilan telepon reguler mereka yakni dua kali sehari, pada pukul 09.00 dan 16.00 waktu setempat.
Hotline militer bagian barat yang melintasi perbatasan antar-Korea beroperasi secara normal, tetapi ditemukan ada beberapa masalah teknis di hotline bagian timur, kata kementerian itu lebih lanjut.
Kementerian tersebut mengatakan sambungan hotline yang dipulihkan itu akan berkontribusi substansial dalam meredakan ketegangan militer di Semenanjung Korea. [Xinhua]