PHNOM PENH – Kementerian Kesehatan Kamboja pada Selasa (27/7) mengonfirmasi 39 kasus baru COVID-19 varian Delta yang sangat menular, menambah total kasus varian Delta di negara kerajaan itu menjadi 114.
Pada 22 dan 25 Juli, pengujian laboratorium oleh Institut Pasteur di Kamboja menemukan varian baru COVID-19 B.1.617-2 (Delta) pada 39 pasien, termasuk 21 orang yang kembali dari negara tetangga Thailand dan 18 kasus penularan domestik, kata Kementerian Kesehatan Kamboja dalam pernyataannya.
Pihak kementerian menambahkan bahwa kasus penularan lokal terdeteksi pada tenaga kesehatan dan penduduk di provinsi Oddar Meanchey, Kampong Thom, dan Siem Reap.
Menteri Kesehatan Kamboja Mam Bunheng meminta warga di seluruh negara itu untuk lebih berhati-hati karena varian Delta lebih mudah menular dibanding varian-varian yang menyebar sebelumnya.
“Tolong terapkan tiga hal yang harus dilakukan dan tiga larangan dengan benar untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan varian-variannya,” katanya dalam pernyataan.
Tiga hal yang harus dilakukan antara lain mengenakan masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak fisik sejauh 1,5 meter. Sedangkan tiga larangan yang dimaksud adalah menghindari ruangan sempit dan tertutup, menghindari tempat ramai, dan menghindari bersentuhan.
Sang menteri juga meminta warga yang menjalani karantina mandiri wajib untuk secara ketat mematuhi aturan demi memutus rantai penularan. Varian B.1.617, yang pertama kali terdeteksi di India dan secara informal dijuluki “mutan ganda”, dinyatakan sebagai variant of concern pada Mei oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). [Xinhua]