ATHENA – Persaingan antara China dan Amerika Serikat (AS) secara keliru dicap sebagai Perang Dingin baru, demikian disampaikan oleh profesor asal Inggris Martin Jacques.
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di situs web Yunani Hellenic Shipping News pada Senin (26/7), Jacques mengatakan ketegangan antara kedua negara tidak bisa disebut Perang Dingin baru karena tidak memiliki elemen penting yang mendefinisikan konflik AS-Uni Soviet.
Karakteristik yang menentukan dari Perang Dingin adalah terbelahnya dunia menjadi dua blok, ujarnya, seraya menambahkan bahwa persaingan militer adalah faktor lain dari Perang Dingin lama.
Dunia sedang menyaksikan persaingan jenis baru antara China dan AS, yang mencakup berbagai isu, termasuk ekonomi, teknologi digital, pemerintahan, kepemimpinan, perubahan iklim, dan pandemi.
Jacques meyakini bahwa persaingan tersebut tidak akan sama dengan Perang Dingin lama yang merupakan “konflik biner dalam tradisi Manichean, dengan hasil akhir menjadi pemenang dan pecundang.”
“Hal penting dalam tiap-tiap penyelesaian (isu) akan menjadi sintesis baru antara China dan AS, jenis hubungan baru, alih-alih pukulan mematikan yang mengakhiri Perang Dingin pertama,” imbuhnya. [Xinhua]