SAN FRANCISCO – Produsen kendaraan listrik Amerika Serikat (AS) Tesla pada Senin (26/7) mengumumkan total pendapatan 11,96 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.494) pada kuartal kedua (Q2) tahun fiskal 2021, naik 98 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Tesla membukukan 1,62 miliar dolar dalam dalam bentuk pendapatan bersih non-GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku secara umum) untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni tersebut. Ini menunjukkan peningkatan 258 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Nilai kas dan setara kas pada kuartal kedua mencapai 16,23 miliar dolar AS, melonjak 88 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Pada kuartal kedua, Tesla mencapai produksi dan pengiriman kendaraan tertinggi. Total produksi mencapai 206.421, meningkat 151 persen (yoy). Sementara total pengiriman mencapai 201.304, naik 121 persen dari tahun lalu.
Menurut Tesla, tantangan dalam rantai pasokan, khususnya kekurangan semikonduktor global dan kepadatan di pelabuhan, terus terjadi di kuartal tersebut. Dengan tingginya permintaan kendaraan global yang mencapai rekor, pasokan komponen akan sangat berpengaruh pada tingkat pertumbuhan pengiriman untuk sisa tahun ini.
Berdasarkan peta jalan yang direncanakan perusahaan, Tesla baru-baru ini memperkenalkan versi standar Model Y di China. “Karena permintaan yang kuat di AS dan optimalisasi biaya rata-rata global, kami telah menyelesaikan transisi Gigafactory Shanghai sebagai pusat ekspor kendaraan utama,” papar Tesla.
“Meski kami mengalami gangguan kecil karena tantangan rantai pasokan dan peningkatan pabrik, produksi di Shanghai tetap kuat,” tambahnya. [Xinhua]