JENEWA – Total kematian akibat tenggelam di dunia mencapai sedikitnya 2,5 juta dalam 10 tahun terakhir, yang berarti kematian akibat tenggelam telah melampaui angka kematian akibat komplikasi kehamilan atau malnutrisi energi protein, demikian disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (23/7).
Menjelang peringatan pertama Hari Pencegahan Peristiwa Tenggelam Sedunia (World Drowning Prevention Day) yang jatuh pada 25 Juli, WHO mengatakan dalam konferensi pers di Jenewa bahwa remaja dan anak-anak merupakan kelompok yang paling terdampak oleh peristiwa tenggelam, dengan lebih dari separuh total kematian akibat tenggelam terjadi pada mereka yang berusia di bawah 30 tahun.
Seraya menggarisbawahi sifat multisektoral dari peristiwa tenggelam, WHO menekankan bahwa kematian akibat tenggelam sudah menjadi isu kesehatan dan pembangunan global yang penting.
Populasi di negara-negara miskin, terutama di Asia, jauh lebih terdampak ketimbang populasi di negara-negara kaya, papar WHO, seraya menambahkan bahwa 60 persen dari total kematian akibat tenggelam secara global terjadi di kawasan Pasifik Barat dan Asia Tenggara.
Kematian akibat banjir tidak disertakan dalam banyak statistik nasional, dan tingkat kematian sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, sebut WHO. [Xinhua]