WASHINGTON – Militer Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir melancarkan serangan udara di Afghanistan untuk mendukung pasukan keamanan Afghanistan, demikian disampaikan Pentagon pada Kamis (22/7).
Menurut laporan media, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa “dalam beberapa hari terakhir, kami telah bertindak, melalui serangan udara, untuk mendukung Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan (Afghan National Defense and Security Forces/ANDSF),” tanpa memberikan informasi detail.
Seorang pejabat bidang pertahanan mengatakan kepada Associated Press bahwa militer AS melancarkan lebih dari empat serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan pada Rabu (21/7) dan Kamis.
Sedikitnya dua serangan menyasar peralatan militer yang dirampas Taliban dari pasukan Afghanistan, sedangkan serangan lainnya menjadikan posisi tempur Taliban sebagai target, termasuk sedikitnya satu serangan di Provinsi Kandahar di wilayah selatan, menurut laporan itu.
Serangan-serangan itu dilancarkan saat situasi keamanan di negara yang dilanda perang itu memburuk dan penarikan pasukan AS hampir rampung.
Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan dalam konferensi pers pada Rabu bahwa sekitar separuh dari 419 pusat distrik di Afghanistan berada di bawah kendali Taliban.
“Sejumlah besar wilayah telah direbut dalam waktu enam, delapan, 10 bulan oleh Taliban … momentum strategis tampaknya akan terjadi pada pihak Taliban,” ujar Milley.
Presiden AS Joe Biden memerintahkan militer AS untuk mengakhiri misinya di Afghanistan per 31 Agustus, beberapa hari sebelum tenggat waktu awal pada 11 September. Komando Pusat AS pekan lalu mengatakan bahwa proses penarikan pasukan sudah lebih dari 95 persen rampung. [Xinhua]