WARTABUANA – Wafatnya Dr. Christianto Wibisono menjadi duka yang dalam bagi keluarga besar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). Banyak ide dan pemikiran almarhum yang mewarnai program umum SOKSI.
Putra terbaik bangsa itu meninggal dunia hari Kamis (22/7/2021) pukul 17.05 WIB. Wafatnya ekonom pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia jelang satu hari ulang tahun “Emas” pernikahannya bersama Kumala Dewi.
“Dengan duka yang terdalam, namun dalam kekuatan paling surgawi, kami sekeluarga mengumumkan wafatnya Christianto Wibisono, pada pukul 17:05 pada tanggal 22 Juli 2021, satu hari menjelang Hari Ulang Tahun Pernikahannya yang ke-50,” tulis Astrid Wibisono, putri almarhum di media sosialnya.
Jenazah akan disemayamkan di Rumah Duka Sitanala, Ruang Musa, Tangerang. Rencananya Ibadah Pelepasan Jenazah akan dilakukan pada Sabtu, 24 Juli 2021, pukul 09:00 WIB. Tautan Zoom untuk Ibadah Pelepasan Jenazah akan dicantumkan di akun Facebook Christianto Wibisono. Jenazah akan dikremasi di Krematorium Lestari Memorial Park, Karawang – Bekasi.
Semasa hidupnya, almarhum sangat produktif menulis banyak hal, terutama soal ekonomi dan politik. Gaya tulisannya yang khas berupa wawancara imajiner membuat karya-karyanya selalu ditunggu pembaca. Karya terbarunya berjudul “Alternative History Geopolitik Dinasti Menteng” dimuat di wartabuana.com pada 7 Juli lalu.
Wafatnya almarhum juga menjadi duka bagi keluarga besar SOKSI. Terakhir nama Christiano Wibisono tercatat sebagai Anggota Dewan Pakar SOKSI. “Keluarga besar SOKSI di seluruh Indonesia berduka dan sangat kehilangan salah satu putra terbaik bangsa,” ujar Prof. Dr. Thomas Suyatno, Ketua Dewan Pertimbangan SOKSI.
Menurut Thomas, sebagai cendikiawan, almarhum sangat kritis. Wawasannya luas dan daya analisnya tajam, fokus dan menusuk. “Sebagai kader senior SOKSI, ide dan pemikiran beliau sering dijadikan acuan setiap kali SOKSI menyusun Program Umum Organisasi,” ujar Thomas.
Lebih lanjut Thomas bercerita, saat almarhum bapak Suhardiman menyusun disertasi meraih gelar Doktor di Interstudio berhari-hari, almarhum sering dilibatkan dalam dialog mengenai masalah-masalah makro dan mikro ekonomi.
“Jejaring beliau di dalam dan luar negeri sangat luas. Itulah sebabnya Lembaga yang beliau pimpin sangat prestisius dan berkembang hebat, karena data-datanya lengkap,” papar Thomas.
Di mata Thomas, sosok Christianto Wibisono cukup pendiam. Tetapi jika sudah diskusi mengenai isu politik, ekonomi, dan kenegaraan, beliau tahan berjam-jam duduk bersama.
“Almarhum berpendapat bahwa pendekatan problem solving saja, tidak lagi memadai. Karena hasil pembangunan di banyak bidang memicu dan memacu perubahan dalam masyarakat kita: terpicu aspirasinya, keperluasannya, kecerdasan serta kesadarannya, terpicu harga diri dan harkatnya, dorongannya untuk semakin diperlukan sebagai subjek, sebagai warga negara yang mempunyai hak di samping kewajiban,” kenang Thomas.
Almarhum lahir di Semarang, Jawa Tengah, 10 April 1945 dengan nama lahir Oey Kian Kok. Ia adalah pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) 1980. Awal kariernya adalah menjadi penulis di suratkabar yang diterbitkan oleh Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) bernama Harian KAMI yang terbit perdana 18 Juni 1966.
Pada tahun 1971, bersama Gunawan Muhammad, ia juga turut menjadi pendiri mingguan Ekspres yang kemudian menjadi cikal bakal majalah Tempo.1974 kembali ke kampus menyelesaikan studi S2 di FISIP UI 1978.
Almarhum pernah menjadi Asisten Pribadi Wapres Adam Malik 1978-1983 khusus masalah Dialog Utara Selatan, ketika Adam Malik menjadi anggota Komisi Utara Selatan diketuai mantan kanselir Jerman Willy Brandt.
Dia pernah meninggalkan Indonesia pada 1998 sebagai lobbyist kepentingan Indonesia di Washington DC memantau percaturan diplomasi global di Kongres AS. Pada Juni 2011 dia batal masuk reshuffle Kabinet Persatuan Nasional Presiden Abdurrahman Wahid.
Tahun 2006 dia kembali ke Indonesia menjadi anggota Komite Ekonomi Nasional era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007-2010). Hingga akhir hayatnya, dia masih aktif sebagai Ketua Pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia.
Sebelumnya, Rabu 14 Juli 2021, Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI Bobby Suhardiman meninggal dunia. Bobby menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali dan dikebumikan di makam keluarga Ever Green Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Almarhum merupakan putra sulung dari pendiri SOKSI, Prof Suhardiman. []