BEIJING – Industri penerbangan sipil China mencatatkan pemulihan yang stabil, dengan total turnover transportasi mencapai 46,5 miliar ton kilometer pada paruh pertama tahun ini, seperti ditunjukkan data otoritas penerbangan sipil.
Volume tersebut mewakili peningkatan 45,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan mencapai sekitar 74,1 persen pada periode yang sama pada 2019, menurut data Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC).
Industri ini melayani 245 juta penumpang dan menangani 3,74 juta ton kargo pada periode Januari-Juni, masing-masing naik 66,4 persen dan 24,6 persen (yoy).
CAAC berusaha keras untuk mencegah kecelakaan besar dan menghilangkan risiko keselamatan di darat dan di udara, serta tidak menoleransi risiko-risiko tersebut. Sektor ini telah mempertahankan operasi penerbangan yang aman selama 130 bulan berturut-turut, mencapai 94,48 juta jam terbang aman hingga akhir Juni.
Berkat ketahanan ekonomi dan pengendalian pandemi yang efektif, China memimpin pemulihan industri penerbangan sipil global dari dampak pandemi COVID-19.
Pada paruh pertama 2021, pemulihan sektor angkutan penumpang udara pada rute domestik lebih signifikan, dengan volume penumpang pada kuartal kedua mencapai level periode yang sama pada 2019.
Peningkatan bandara dan infrastruktur lainnya sangat menopang industri penerbangan sipil China yang terus berkembang, dalam indikator-indikator utama dari kapasitas transportasi sekaligus kinerja keselamatan.
Investasi dalam aset tetap sektor penerbangan sipil mencapai 43,5 miliar yuan (1 yuan = Rp2.244) pada semester pertama tahun ini, meningkat 8,5 persen (yoy), menurut data CAAC.
Sektor penerbangan sipil China masih menjadi yang terbesar kedua di dunia dalam hal perjalanan penumpang selama 15 tahun. [Xinhua]