BEIJING – China pada Senin (5/7) menyatakan keprihatinan yang mendalam serta penentangan tegasnya terhadap langkah Australia memblokir bantuan vaksin COVID-19 China ke Papua Nugini, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap semangat kemanusiaan dasar.
Pernyataan itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam sebuah konferensi pers saat menanggapi pertanyaan terkait masalah tersebut.
Menurut sejumlah laporan media, Australia menempatkan beberapa “konsultan” di pusat pencegahan epidemi nasional di Papua Nugini dan secara proaktif berupaya menciptakan hambatan untuk menunda dan menggagalkan otorisasi dan akses terhadap vaksin bantuan China, bahkan menghalangi para pemimpin Papua Nugini yang ingin menerima vaksin China.
Wang mengatakan bahwa sikap beberapa orang di Australia yang memanfaatkan isu vaksin demi manipulasi politik dan intimidasi yang dipaksakan, dan sangat mengganggu kerja sama antiepidemi global, merupakan tindakan yang tidak memedulikan kehidupan dan kesehatan masyarakat Papua Nugini.
China menegaskan akan memperlakukan vaksin sebagai barang publik global dan membantu negara-negara berkembang menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin, tutur Wang, seraya menambahkan bahwa tidak ada agenda geopolitik di balik bantuan itu dan tidak ada syarat politis yang menyertainya.
“Kami mendesak Australia untuk berhenti mengganggu kerja sama vaksin China dengan negara-negara kepulauan Pasifik, dan bekerja dengan China untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di negara-negara kepulauan tersebut serta mempromosikan kerja sama internasional dalam memerangi epidemi,” demikian disampaikan Wang. [Xinhua]