ADEN – Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) pada Kamis (1/7) mengonfirmasi kesiapannya untuk memfasilitasi pertukaran tahanan antara berbagai pihak dalam konflik Yaman yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam konferensi pers di kota pelabuhan Aden, Yaman selatan, Presiden ICRC Peter Maurer menegaskan kembali bahwa timnya yang beroperasi di kantor-kantor cabang di Yaman masih bekerja untuk membantu mereka yang terdampak konflik.
Sebelumnya, Maurer berbicara dengan Perdana Menteri Yaman Maeen Abdulmalik tentang tantangan kemanusiaan yang mendesak di wilayah-wilayah Yaman.
Maurer menegaskan kembali “kesiapan ICRC untuk terus memfasilitasi operasi pembebasan tahanan di masa mendatang antara pihak-pihak yang berkonflik.”
Pada Rabu (30/6), Maurer tiba di Aden, lokasi sementara pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, dalam kunjungan selama enam hari ke negara Arab yang dilanda perang tersebut, termasuk ibu kota Sanaa, yang berada di bawah kendali Houthi, untuk memantau situasi kemanusiaan di sana.
Pada Oktober 2020, pemerintah Yaman dan Houthi membebaskan total 1.056 tahanan dari kedua belah pihak, kesepakatan pertukaran terbesar yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) antara kedua pihak sejak perang saudara pecah di Yaman.
Yaman terjerumus dalam perang saudara sejak akhir 2014, ketika milisi Houthi menguasai sejumlah provinsi di wilayah utara dan memaksa pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi meninggalkan Sanaa. [Xinhua]