QINGDAO – Tim ilmuwan kelautan China yang berada di kapal penelitian ilmiah Kexue (Ilmu Pengetahuan) melakukan eksperimen in situ di laut dalam untuk mengungkap mekanisme adaptasi kehidupan laut dalam dengan lingkungan yang ekstrem.
Kapal penelitian China itu baru-baru ini kembali ke Qingdao di Provinsi Shandong, China timur, usai melakukan uji coba di laut dengan peralatan buatan dalam negeri, menurut Institut Oseanologi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Institute of Oceanology, Chinese Academy of Sciences/IOCAS) pada Senin (28/6).
Peneliti IOCAS Wang Minxiao mengatakan bahwa dalam percobaan sebelumnya, sampel laut dalam dikirim ke laboratorium dengan aktivitas fisiologis yang berubah karena adanya perubahan mendadak pada tekanan, suhu, dan lingkungan kimia lainnya. Para ilmuwan tidak dapat menilai secara akurat proses kehidupan laut dalam yang sebenarnya.
Didukung peralatan di kapal penelitian itu, para ilmuwan IOCAS membangun platform eksperimental bawah air di dasar laut dalam dan melakukan eksperimen in situ, meletakkan dasar yang kuat untuk mengungkap mekanisme adaptasi kehidupan laut dalam di lingkungan yang ekstrem.
Dalam sebuah misi penyelidikan, wahana pendarat laut dalam terus-menerus mendeteksi beberapa objek target seperti cairan ventilasi rembesan dingin, hidrat gas alam, dan batuan karbonat autigenik di dekat ventilasi untuk waktu yang lama. Hasil awal menunjukkan bahwa mikroorganisme terhubung dengan transformasi elemen antara litosfer dalam Bumi, hidrosfer di dekat bagian bawah, dan biosfer gelap.
Data dan sampel yang diperoleh dari eksperimen tersebut akan membantu menjawab pertanyaan utama seperti komposisi rantai makanan laut dalam, sumber karbon laut dalam dan fluks penyerap karbon, serta asal usul kehidupan. [Xinhua]