DHAKA – Bangladesh pada Minggu (27/6) memutuskan untuk menangguhkan layanan transportasi umum di seluruh negara itu mulai Senin (28/6) dalam upaya membendung penyebaran virus corona.
Divisi Kabinet Bangladesh menyampaikan pengumuman tersebut dalam sebuah lembar pemberitahuan negara, yang memaparkan bahwa semua jenis transportasi, kecuali becak dan kendaraan yang mengangkut barang-barang darurat, akan ditangguhkan mulai Senin pukul 06.00 hingga Kamis (1/7) pukul 06.00 waktu setempat.
Lebih lanjut, pemberitahuan tersebut menerangkan bahwa toko-toko dan pusat perbelanjaan, resor, serta pusat masyarakat juga akan ditutup selama periode itu.
Baik kantor publik maupun swasta telah diminta untuk beroperasi dengan jumlah staf yang minim sembari memastikan transportasi untuk mereka.
Bangladesh pada Jumat (25/6) malam mengumumkan pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) ketat mulai Senin, tetapi kemudian menundanya hingga Kamis.
Keputusan terbaru itu diumumkan setelah otoritas kesehatan Bangladesh melaporkan jumlah kematian harian COVID-19 tertinggi di negara tersebut pada Minggu sejak merebaknya pandemi pada Maret tahun lalu.
Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan Bangladesh pada Minggu melaporkan 5.268 kasus terkonfirmasi baru COVID-19 dan tambahan 119 kematian akibat penyakit tersebut, sehingga total kasus infeksi dan kematian di negara itu masing-masing menjadi 888.406 dan 14.172. [Xinhua]