DHAKA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Bangladesh AK Abdul Momen mengkritik penimbunan vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh negara-negara kaya.
Bahkan, negara-negara kaya tersebut menetapkan sejumlah syarat untuk memasok vaksin ke negara lain, tutur Momen kepada para wartawan di kantor Kementerian Luar Negeri Bangladesh di Dhaka pada Selasa (22/6), usai lawatan sepekan ke Amerika Serikat (AS).
Tanpa menyebut negara atau syarat yang diminta, dia menyampaikan, “Mereka meminta ini atau itu sebagai imbalannya.”
Lebih lanjut, Momen menuturkan, “Seharusnya vaksin COVID-19 tidak boleh dikaitkan dengan apa pun.”
Menyusul penghentian ekspor vaksin dari India pada Februari setelah Institut Serum India memasok 7 dari 30 juta dosis vaksin AstraZeneca yang disepakati dengan Bangladesh, negara tersebut saat ini sedang berusaha susah-payah untuk mendapatkan vaksin dari negara lain.
Negara Asia Selatan tersebut pada 19 Juni melanjutkan upaya penyuntikan dosis pertama menggunakan vaksin COVID-19 Sinopharm sumbangan China di sejumlah wilayahnya. Bangladesh menangguhkan pemberian dosis pertama vaksin pada 26 April. [Xinhua]