JENEWA – Sekitar 30 hingga 40 negara tidak dapat memberikan vaksin COVID-19 dosis kedua kepada penduduknya, terutama mereka yang mengharapkan vaksin dari AstraZeneca, kata pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (18/6).
“Saat ini ada banyak sekali negara yang harus menangguhkan peluncuran vaksin dosis kedua mereka,” kata Bruce Aylward, Penasihat Senior Direktur Jenderal WHO untuk Perubahan Organisasi.
Banyak negara yang mengharapkan vaksin AstraZeneca dari Institut Serum India (Serum Institute of India/SII), yang didistribusikan melalui program COVAX WHO, mengalami pengurangan pasokan karena produsen harus memprioritaskan wabah di India pada April 2021.
Aylward mengatakan negara-negara di Sub-Sahara Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah, serta negara-negara tetangga India seperti Nepal atau Sri Lanka, ikut terdampak.
Banyak dari negara-negara ini “sudah hampir kehabisan pasokan,” kata Katherine O’Brien, Direktur Departemen Imunisasi, Vaksin, dan Biologi WHO.
Negara-negara dengan program vaksinasi yang “lemah” mengalami penghentian pasokan, suatu situasi yang dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan di kalangan masyarakat, imbuhnya. [Xinhua]