ROMA – Per Senin (14/6), lebih dari separuh wilayah di Italia atau sekitar 40 juta dari 60 juta penduduk negara itu kini berada di “zona putih” COVID-19. Artinya, sebagian besar pembatasan anti-COVID dicabut setelah Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza mengeluarkan keputusan baru.
Beberapa aturan terkait COVID-19 yang masih diterapkan adalah menjaga jarak sosial (social distancing) dan mengenakan masker baik di dalam maupun luar ruangan.
Dalam keputusan yang dikeluarkan pada Sabtu (12/6) tersebut, wilayah Emilia-Romagna, Lazio (yang beribu kota Roma), Lombardia (yang beribu kota Milan), Piedmont, Puglia, dan Provinsi Otonom di Trento dapat bergabung dengan Abruzzo, Friuli-Venezia Giulia, Liguria, Molise, wilayah pulau Sardinia, Umbria, dan wilayah Veneto utara yang beribu kota Venesia masuk dalam zona putih.Menurut laporan pemantauan COVID-19 mingguan terbaru yang dirilis pada 11 Juni dan data dari National Institute of Health (ISS), “insiden (penularan virus) terus menurun,” dari 36 kasus per 100.000 penduduk pada 24-30 Mei menjadi 26 kasus antara 31 Mei hingga 6 Juni.
“Tidak ada wilayah atau provinsi otonom yang berada di atas ambang batas kritis dalam hal keterisian unit perawatan intensif (ICU) atau tempat tidur rumah sakit,” menurut keputusan itu.
Tujuh wilayah di Italia yang tersisa berada di zona kuning atau berisiko rendah, dengan beberapa pembatasan masih berlaku, termasuk jam malam mulai dari tengah malam hingga pukul 05.00 waktu setempat bagi warga yang belum divaksinasi penuh.Angka yang dirilis pada Senin oleh Kementerian Kesehatan Italia menunjukkan ada 907 infeksi baru secara nasional dan 36 kematian.
Dalam upaya membendung gelombang kedua pandemi, Italia menggunakan sistem kode warna untuk situasi COVID-19 di berbagai wilayah di negara itu sejak akhir tahun lalu, dengan pembatasan bervariasi sesuai tingkat penularan virus.
Kode warna itu adalah putih untuk risiko hampir nol, kuning untuk risiko rendah, oranye untuk risiko sedang, dan merah untuk risiko tinggi.Keputusan baru tersebut tidak merinci sampai kapan aturan itu akan berlaku.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Roma.(XHTV)