BRUSSEL – Sertifikat digital COVID Uni Eropa (EUDCC) secara resmi ditandatangani pada Senin (14/6) di Brussel, Belgia, setelah tiga lembaga Uni Eropa bekerja sama agar kartu kesehatan itu siap tepat pada waktunya saat liburan musim panas.
Presiden Parlemen Eropa David Sassoli, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Perdana Menteri (PM) Portugal Antonio Costa yang mewakili Dewan Uni Eropa, membubuhkan tanda tangan mereka pada dokumen tersebut.
“Kini kami dapat bepergian dengan aman. Aman bagi diri sendiri, bagi mereka yang menerima kami, dan bagi keluarga, tetangga, serta kolega kami saat kami kembali,” kata Costa.
“Dengan keberhasilan kampanye vaksinasi Eropa kami dan sertifikat UE baru ini, kita semua dapat menantikan musim panas. Untuk bepergian dengan aman. Dan kami menghadirkan kembali semangat Eropa yang terbuka,” kata von der Leyen.
EUDCC akan memungkinkan warga Uni Eropa (UE) untuk bepergian dengan aman selama musim panas di perbatasan-perbatasan dalam blok tersebut, tanpa pembatasan tambahan. Pembatasan perjalanan dapat diberlakukan jika dianggap perlu, misalnya dalam kasus variant of concern (VoC), namun penerapannya harus proporsional.
Meski demikian, EUDCC tidak akan menjadi prasyarat untuk bepergian di dalam wilayah Schengen, dan tidak akan dianggap sebagai dokumen perjalanan. Kartu kesehatan ini akan menjadi bukti bahwa pemegangnya telah divaksinasi, lulus tes negatif COVID-19, atau telah pulih dari penyakit tersebut. Sertifikat ini akan tersedia dalam bentuk digital atau kertas.
Sertifikat ini juga akan tersedia bagi seluruh warga UE mulai 1 Juli, meskipun beberapa negara sudah mulai menggunakannya. Sebuah gateway telah disiapkan bagi negara-negara untuk memverifikasi validitas EUDCC. Empat negara non-UE, yaitu, Liechtenstein, Swiss, Islandia, dan Norwegia, juga terhubung ke gateway tersebut.
Gagasan sertifikat COVID Eropa diusulkan pada Maret oleh Komisi Eropa. [Xinhua]