TIBET – Setelah beberapa dekade upaya penghijauan, tanggul hijau pengaman lingkungan (eco-safety) kini membentang di sepanjang Sungai Yarlung Zangbo di Daerah Otonom Tibet, China barat daya.
Sungai Yarlung Zangbo, yang terpanjang di Tibet, mengalir dari Himalaya dan membentang hingga 2.057 kilometer dari barat ke timur melalui Tibet selatan, sebelum memasuki wilayah India.
Di dekat Kota Shannan, lantaran kondisi lembah yang melebar dan aliran air yang melambat di titik ini, endapan pasir sungai terakumulasi dengan mudah, sehingga menyebabkan badai pasir ketika pantai terekspos di musim dingin dan musim semi.
Akibatnya, kecelakaan lalu lintas pun kerap terjadi akibat jarak pandang yang terganggu, dan lahan pertanian juga rusak diterjang badai.
China memulai penghijauan daerah itu pada awal 1980-an. Selama periode Rencana Lima Tahun ke-13 (2016-2020), Kota Shannan menginvestasikan sekitar 1,8 miliar yuan (1 yuan = Rp2.228) untuk upaya penghijauan lahan seluas 26.780 hektare.
Perbaikan lingkungan juga telah membantu membebaskan Bandara Gongga Lhasa di lembah Sungai Yarlung Zangbo dari badai pasir dan angin kencang, yang telah lama menimbulkan bahaya keselamatan bagi pendaratan pesawat.
Pejabat biro kehutanan dan padang rumput setempat: “Kami telah membangun koridor hijau dengan panjang sekitar 180 kilometer dan lebar 2 kilometer di sepanjang Sungai Yarlung Zangbo. Semenjak hutan perlindungan ekologi itu ada, jumlah hari berpasir di Bandara Gongga Lhasa pun turun dari semula 2-3 bulan setahun menjadi hanya sekitar 10 hari setahun. Kemacetan lalu lintas di Jalan Nasional 101 yang dulu kerap diakibatkan oleh badai pasir juga sudah tidak pernah lagi terjadi dalam beberapa tahun terakhir.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tibet, China. (XHTV)