WASHINGTON – Banyak ilmuwan, termasuk pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci, masih meyakini bahwa COVID-19 kemungkinan besar terjadi di alam dan berpindah dari hewan ke manusia, menurut The Associated Press edisi Rabu (9/6).
Tidak ada bukti ilmiah signifikan baru yang berpotensi membuat hipotesis kebocoran laboratorium lebih mungkin terjadi yang telah diidentifikasi secara terbuka oleh para peneliti virus, tambah harian itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret lalu mengatakan bahwa introduksi COVID-19 melalui insiden laboratorium dianggap sebagai jalur yang “sangat tidak mungkin”, dan menolak teori kebocoran laboratorium.
“Kemungkinan besar masih tetap virus ini berasal dari reservoir satwa liar,” kata Arinjay Banerjee, pakar virus di Organisasi Penyakit Menular dan Vaksin di Saskatchewan, Kanada, seperti dikutip pemberitaan tersebut. Peristiwa limpahan atau spillover event, ketika virus berpindah dari hewan ke manusia, biasa terjadi di alam dan pernah terlihat pada kasus-kasus sebelumnya, kata Banerjee.
Banyak ilmuwan meragukan bahwa penyelidikan 90 hari oleh komunitas intelijen atas permintaan Presiden AS Joe Biden bakal menghasilkan jawaban baru yang pasti, imbuh laporan tersebut. [Xinhua]