TOKYO – Panel penasihat ahli virus corona pemerintah Jepang pada Kamis (10/6) menyetujui rencana untuk mencabut status keadaan darurat semu COVID-19 di tiga prefektur pada Minggu (12/6) sesuai jadwal, menurut media lokal.
Lembaga penyiaran publik Jepang NHK mengatakan status keadaan darurat semu yang diberlakukan untuk prefektur Gunma, Ishikawa, dan Kumamoto dijadwalkan berakhir pada Minggu.
Tiga prefektur tersebut telah berada di bawah pembatasan itu sejak 16 Mei. Rencana tersebut, yang disetujui oleh panel ahli, diperkirakan akan difinalisasi oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada hari itu juga.
Di bawah status keadaan darurat semu, prefektur yang terdampak itu menetapkan larangan pada restoran yang menyajikan alkohol dan bisnis serupa diharuskan tutup pada pukul 20.00 waktu setempat. Selain itu, acara-acara besar dibatasi maksimal dihadiri 5.000 orang.
Namun, mereka yang tidak mematuhi langkah-langkah penanggulangan virus tersebut dijatuhi denda yang lebih kecil daripada pelanggar di prefektur yang menerapkan status keadaan darurat penuh.
Di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian virus corona yang sangat menular, 10 prefektur termasuk Tokyo dan Osaka tetap dalam status keadaan darurat penuh yang akan berakhir pada 20 Juni.
Bersama dengan lima prefektur lainnya yang masih dalam status keadaan darurat semu, NHK mengatakan keputusan untuk mencabut kebijakan itu akan diambil pekan depan. [Xinhua]