WASHINGTON – Pelaku bisnis Amerika Serikat (AS) yang menyerukan kebijakan perdagangan internasional baru saat ini semakin cemas, pasalnya kebijakan di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden tidak jauh berbeda dengan kebijakan mantan presiden Donald Trump daripada yang diharapkan, demikian dilaporkan Financial Times.
“Kami memasuki lima bulan pemerintahan baru ini, dan kami belum memiliki pemahaman yang jelas tentang apa kebijakan perdagangan terkait China,” ujar Jon Gold, Wakil Presiden di Federasi Retail Nasional AS, seperti dikutip oleh Financial Times.
“Ini berdampak besar bagi para perusahaan, banyak di antaranya berjuang untuk bertahan melewati COVID-19 dan menanggung beban tambahan akibat tarif tersebut,” kata Gold, menurut laporan yang diterbitkan pada Kamis (3/6) pekan lalu.
Setelah pemerintah AS menaikkan biaya tarif bagi perusahaan yang membeli barang dari China, lebih dari 3.500 perusahaan AS, termasuk Coca-Cola, Disney, dan Ford, telah mengajukan tuntutan hukum atas kebijakan tarif terhadap China yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump tersebut.
“Tarif tersebut sangat tidak populer di kalangan konsumen dan bisnis AS yang menanggung biayanya,” kata Doug Barry, juru bicara Dewan Bisnis AS-China, sebuah lembaga perdagangan nirlaba. “Banyak tarif masih berlaku tanpa indikasi kapan atau apakah akan dicabut.” [Xinhua]