CHENGDU – Tim arkeolog telah menemukan lebih dari 1.000 relik penting di enam lubang pengorbanan baru situs legendaris Reruntuhan Sanxingdui yang terletak di China barat daya.
Penggalian lubang pengorbanan No. 3 hingga No. 8, yang dimulai pada paruh kedua 2020, berjalan dengan lancar, kata Tang Fei, Kepala Institut Relik Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan.
Relik di lubang No. 3 sebagian besar meliputi barang-barang dari perunggu dan gading, yang keduanya melebihi 100 buah. Di antara barang perunggu tersebut, seperti pohon dan topeng besar, terdapat patung manusia sedang mengangkat benda berbentuk altar persegi yang belum pernah terlihat sebelumnya. Peralatan dari giok dan batu serta emas dan kulit kerang juga ditemukan dalam lubang tersebut.
Lubang No. 4 menyimpan banyak relik. Sejauh ini, para arkeolog berhasil menemukan 534 relik, termasuk barang-barang dari gading, emas, giok, batu, perunggu, tembikar, tulang, tekstil, dan barang pernisan. Dari lubang tersebut, sisa-sisa sutra juga ditemukan untuk pertama kalinya di Sanxingdui. Arkeolog juga menemukan sejumlah tumbuhan, misalnya bambu.
Lubang No. 5 menyimpan sejumlah artefak kecil seperti berbagai pecahan barang dan manik-manik. Terdapat banyak potongan emas bundar berlubang yang terkubur dalam lubang tersebut, yang mungkin merupakan dekorasi pakaian. Sejauh ini, 146 buah relik berhasil digali, termasuk topeng-topeng emas dan ornamen emas berbentuk burung.
Sebuah kotak kayu yang terawat baik dengan lapisan sinabar di bagian dalamnya ditemukan di lubang No. 6, temuan pertama dari jenisnya di Sanxingdui.
Dari lubang No. 7, yang baru digali hingga lapisan relik, ditemukan 10 barang dari gading.
Kebanyakan benda peninggalan dalam lubang No. 8 adalah barang-barang dari perunggu, giok, foil emas, dan perkakas batu. Barang perunggu yang lebih besar mayoritas dirusak dengan sengaja, dan pecahannya sebagian besar berasal dari pohon perunggu. Terdapat juga banyak foil emas berserakan pada abu, beberapa di antaranya diidentifikasi sebagai daun emas. Potongan tekstil yang tidak terbakar seluruhnya juga ditemukan pada beberapa pecahan perunggu.
Reruntuhan Sanxingdui dinobatkan sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar umat manusia pada abad ke-20. Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani saat sedang menggali parit pada tahun 1920-an. [Xinhua]