WARTABUANA – Nutrition International, bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, Australia, dan Kanada, telah menyelesaikan program Pencegahan Anemia pada Remaja Putri – MITRA Youth. Program ini dijalankan di sepuluh kabupaten di provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur dengan menjangkau lebih dari 400.000 remaja putri setiap tahun melalui pemberian suplemen mingguan tablet tambah darah (TTD), dibarengi dengan pendidikan gizi untuk mencegah anemia.
Program ini dilaksanakan dari 2017 hingga 2020 di 5.859 SMU di dua provinsi tersebut melalui pendekatan lintas sektoral dan kolaboratif demi memperkuat komitmen pemerintah terhadap gizi dan kesehatan remaja.
Kamis (27/5/20210), secara simbolis melalui aplikasi zoom, hasil utama program MITRA Youth dibagikan kepada perwakilan pemerintah dan pejabat dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bappenas, mitra pembangunan, akademisi, dan media.
Nutrition International yang didirikan pada 1992 merupakan global yang berdedikasi untuk memberikan intervensi nutrisi yang telah dibuktikan kepada mereka yang paling membutuhkan. Lembaga ini bekerja dalam kemitraan dengan negara, donor dan pelaksana.
Para ahli di bidangnya melakukan penelitian nutrisi mutakhir, mendukung perumusan kebijakan penting, dan mengintegrasikan nutrisi ke dalam program pembangunan yang lebih luas. Di lebih dari 60 negara, terutama di Asia dan Afrika.
Kementerian Kesehatan mengapresiasi komitmen Nutrition International dalam memperbaiki gizi remaja lewat pendampingan dan penerapan praktik terbaik lewat kearifan lokal demi mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Menurut Dhian Probhoyekti, Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan, program MITRA Youth ini mendemonstrasikan pendekatan terintegrasi yang melibatkan kegiatan di sekolah dan di luar sekolah demi memastikan serapan TTD serta meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi yang baik.
“Memperbaiki gizi remaja menjadi kunci mengatasi stunting. Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan status gizi remaja putri melalui pendidikan gizi seimbang dan pemberian suplemen TTD,” kata Dhian Probhoyekti.
Pada sesi diskusi panel, pemerintah pusat dan provinsi mengakui peran MITRA Youth dalam memperkuat program pencegahan anemia lewat peningkatan rantai pasokan dan mekanisme pemberian suplemen TTD.
Program ini juga mendukung peningkatan kapasitas pejabat pemerintah lokal dari dinas kesehatan, pendidikan, dan sektor lainnya, memfasilitasi intervensi perubahan perilaku untuk meningkatkan penyerapan TTD, serta menginisiasi kolaborasi multi-sektor untuk mencegah anemia dan menekan stunting.
Untuk mencegah efek malnutrisi yang tidak dapat disembuhkan, pemilihan waktu sangatlah penting. Dr. Sri Kusyuniati, Country Director Nutrition International menegaskan, setelah waktu krusial di masa kanak-kanak, masa remaja memberi kesempatan kedua untuk meningkatkan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan. Gizi yang baik pada masa remaja ini dapat mendorong pertumbuhan fisik dan mental yang optimal; memberikan remaja kekuatan dan fokus untuk belajar, bekerja, menangkal penyakit, dan berpartisipasi penuh di masyarakat.
“MITRA Youth dapat memberdayakan remaja putri dengan pengetahuan dan suplemen demi meningkatkan gizi mereka. Kami bangga dengan perjalanan program ini dalam meningkatkan gizi remaja dan membantu memperkuat komitmen pemerintah terhadap kesehatan remaja,” papar Dr. Sri Kusyuniati.
Dalam kesempatan yang sama, Prudence Borthwick, Health Unit Manager, Australian Embassy, Jakarta menyampaikan bahwa “Australia ikut bangga dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia meningkatkan gizi dan mengatasi stunting. Salah satu caranya adalah melalui kemitraan dengan Nutrition International dalam program MITRA Youth.
“Upaya Indonesia dalam mengatasi malnutrisi menjadi kunci untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk, serta memanfaatkan keuntungan populasi kaum muda demi mendorong pembangunan ekonomi. Australia bangga mendukung MITRA Youth dan kami berharap praktik terbaik ini akan terus berlanjut dan menyebar ke provinsi lain di seluruh Indonesia,” ujar Prudence Borthwick.
Program MITRA Youth juga berperan penting dalam menjangkau remaja selama pandemi COVID-19. Dengan pendekatan inovatif, mulai dari memastikan ketersediaan pasokan TTD lebih awal, hingga melakukan kunjungan dari rumah ke rumah untuk mendistribusikanTTD, program ini berhasil menjangkau remaja, bahkan saat sekolah ditutup karena pembatasan sosial.
Pencegahan dan pengurangan stunting merupakan prioritas kesehatan masyarakat di Indonesia dan kesehatan remaja menjadi bagian yang sangat penting. Sebanyak 32 persen remaja di Indonesia menderita anemia. Ini artinya satu dari empat remaja putri berusia di atas lima belas tahun menderita anemia.
Program seperti MITRA Youth membantu mengurangi tingginya kasus anemia serta memperkuat strategi dan kebijakan demi meningkatkan kesehatan remaja. Program ini berikut dengan praktik terbaiknya perlu dipertahankan dan ditingkatkan secara nasional ke provinsi-provinsi lain yang memiliki prevalensi anemia yang tinggi.[]