CHANGSHA – Ilmuwan China Yuan Longping, yang terkenal berkat jasanya menemukan jenis padi hibrida pertama yang telah membantu begitu banyak orang keluar dari kelaparan, wafat di usia 91 tahun pada Sabtu (22/5) setelah mengalami gagal organ.
Ilmuwan padi terkemuka itu meninggal di sebuah rumah sakit di Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, sekitar pukul 13.00 waktu setempat, menurut pihak rumah sakit dan beberapa sumber. Sang ilmuwan meninggalkan istri dan tiga orang putra, serta beberapa cucu.
Anggota keluarga menyenandungkan lagu-lagu favorit Yuan di jam-jam terakhirnya, kata wartawan Xinhua yang meliput di lokasi.
Kerumunan besar orang terlihat berkumpul di luar rumah sakit untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mendiang Yuan pada Sabtu sore. Mereka meneriakkan beberapa seruan seperti “Beristirahatlah dengan damai, Kakek Yuan!” ketika mobil jenazah meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Yuan telah menjalani perawatan medis sejak terjatuh pada Maret lalu di pusat pembiakan benih di Provinsi Hainan, tempat dia melakukan penelitian.
Menurut tenaga medis, Yuan, yang selalu disibukkan dengan pertumbuhan padi hibrida, secara teratur memeriksa cuaca dan suhu selama dirawat di rumah sakit.
“Kesehatannya sudah sangat memburuk, tetapi dia masih tetap saja memikirkan soal tanaman padi,” ucap dokter yang merawatnya.
Akademisi Akademi Teknik China itu membantu China mewujudkan keajaiban besar, memberi makan hampir seperlima populasi dunia dengan hanya kurang dari 9 persen total lahan subur dunia.
“Beberapa kata saja sudah cukup untuk merangkum pencapaian Yuan: dia membantu dunia menangkis kelaparan,” ujar Hu Peisong, Direktur Jenderal Institut Penelitian Padi Nasional China.
Lahir di Beijing pada 1930, Yuan memulai penelitian perintis tentang padi hibrida pada 1964. Setelah sembilan tahun penelitian dan pengujian yang melelahkan, timnya berhasil membudidayakan padi hibrida hasil tinggi pertama di dunia pada 1973.
“Saya melihat pemandangan memilukan orang-orang yang sekarat karena kelaparan di jalan sebelum tahun 1949,” kata Yuan, kala mengenang masa ketika untuk memperoleh makanan dalam jumlah cukup saja masih merupakan persoalan pelik di China. “Inilah alasan utama saya tetap berpegang pada penelitian padi hibrida.”
Padi temuannya itu kemudian ditanam dalam skala besar di China dan beberapa negara lain guna meningkatkan produksi secara substansial. Selama beberapa dekade berikutnya, sang peneliti terus melanjutkan riset dan mengembangkan padi hibrida, yang kini telah mencapai generasi ketiga.
Di China sendiri, di mana nasi merupakan makanan pokok bagi mayoritas 1,4 miliar penduduk, luas lahan yang ditanami benih padi hibrida secara tahunan telah melebihi 16 juta hektare, atau 57 persen dari total luas lahan padi. Ini membantu memberi makan tambahan 80 juta orang setiap tahunnya.
Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Padi Hibrida Nasional China, tempat Yuan bekerja, area pertumbuhan padi hibrida di luar negeri telah mencapai 8 juta hektare.
Prestasi Yuan yang lebih baru termasuk mengembangkan varietas beras tahan garam-alkali. Pada Januari, timnya mengatakan mereka berencana menggunakan varietas tersebut untuk mengubah 6,7 juta hektare lahan garam-alkali di China selama delapan hingga 10 tahun mendatang.
Yuan pernah berujar bahwa dirinya mempunyai dua impian, yakni untuk “menikmati kesejukan di bawah tanaman padi yang lebih tinggi dari tubuh laki-laki” dan melihat padi hibrida ditanam di seluruh dunia untuk membantu mengatasi kelangkaan pangan global.
Dedikasi seumur hidup Yuan untuk mengatasi kelaparan telah membuatnya menjadi pahlawan nasional dan nama yang tersohor di China.
Pada 1999, sebuah asteroid yang ditemukan oleh observatorium astronomi nasional dinamai dengan nama Yuan. Pada 2019, dia dianugerahi Medali Republik, yang merupakan penghargaan tertinggi di China.
Di platform besutan China yang serupa Twitter, Sina Weibo, berita wafatnya Yuan sejauh ini telah dilihat 3,4 miliar kali, dengan warganet dari semua lapisan masyarakat menyampaikan duka cita atas meninggalnya sang tokoh kawakan.
“Tiga kali sehari, ketika kami menikmati aroma nasi yang harum, Anda akan dikenang,” bunyi salah satu komentar, yang disukai lebih dari 700.000 kali. [Xinhua]