ANKARA – Periode pencabutan bertahap aturan pembatasan COVID-19 di Turki selama 15 hari dimulai pada Senin (17/5) pagi waktu setempat, saat angka kasus penularan mulai menurun berkat penerapan karantina wilayah (lockdown) yang ketat.
Lockdown penuh, yang diterapkan selama sisa akhir Ramadan, bulan suci bagi kaum Muslim, serta tiga hari perayaan Idul Fitri, berakhir pada pukul 05.00 waktu setempat atau pukul 09.00 WIB.
Sebagai bagian dari kebijakan itu, kafe dan restoran hanya menawarkan layanan pesan antar, sementara jaringan supermarket tetap ditutup setiap hari Minggu.
Semua perjalanan antarkota wajib memiliki izin, sementara transportasi publik dioperasikan dengan kapasitas 50 persen.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Turki pada Minggu (16/5) pagi menyebut bahwa normalisasi bertahap itu akan dimulai pada Senin pukul 05.00 waktu setempat dan berakhir pada 1 Juni di waktu yang sama.
Selama periode baru itu, aturan jam malam dari pukul 21.00 hingga 05.00 akan diberlakukan pada hari kerja, sementara aturan lockdown penuh akan diterapkan pada akhir pekan, kata kementerian tersebut.
Perjalanan antarkota akan diizinkan di luar hari dan waktu jam malam.
Tidak akan ada pembatasan khusus bagi warga berusia 65 tahun ke atas yang telah mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 atau warga berusia di bawah 18 tahun.
Kafe dan restoran akan menyediakan layanan pembelian makanan yang dibawa pulang (takeaway) dan pesan antar hanya pada hari kerja dari pukul 07.00 hingga 20.00, sementara pada akhir pekan, mereka hanya menyediakan layanan pesan antar dari pukul 07.00 hingga tengah malam.
Pusat perbelanjaan akan dapat beroperasi dari pukul 10.00 hingga 20.00 pada hari kerja, dan akan ditutup pada akhir pekan.
Aula pernikahan, gelanggang olahraga, dan arena permainan akan tetap ditutup.
Turki pada Minggu mengonfirmasi 10.512 kasus baru COVID-19, termasuk 920 pasien bergejala, menambah total kasus di negara itu menjadi 5.117.374.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.[XHTV]