BEIJING – Lebih dari 100.000 orang yang telah menjalani uji asam nukleat di wilayah Feixi di Provinsi Anhui, China timur, pada Sabtu (15/5) dinyatakan negatif COVID-19.
Uji asam nukleat di seluruh wilayah tersebut dilaksanakan setelah adanya penambahan satu kasus COVID-19 dari penularan lokal yang dilaporkan pada Jumat (14/5). Kasus tersebut menjadi kasus kedua di Feixi dan kasus ketiga di Anhui sejak kasus terkonfirmasi pertama, seorang perempuan 29 tahun di Kota Lu’an, dilaporkan pada Kamis (13/5).
Sementara itu, uji asam nukleat skala besar untuk seluruh 500.000 warga Distrik Bayuquan, Kota Yingkou, Provinsi Liaoning, China timur laut, dilanjutkan pada Sabtu. Putaran kedua uji asam nukleat di distrik ini, tempat sebagian besar kasus baru bermunculan, akan diluncurkan pada Minggu (16/5).
Sampai dengan Sabtu pukul 19.00 waktu setempat, total enam kasus terkonfirmasi COVID-19 dilaporkan di Provinsi Liaoning, menurut komisi kesehatan provinsi tersebut.
Status sembilan permukiman dan desa di Yingkou dinaikkan menjadi wilayah berisiko penularan sedang dan menjalani manajemen tertutup, kata pemerintah kota.
Pemerintah kota telah memerintahkan pembatasan aliran pengunjung di berbagai ruang publik, seperti pusat perbelanjaan, supermarket, bioskop, museum, dan restoran, menjadi kurang dari 50 persen dari kapasitas normal.
Otoritas kesehatan Provinsi Liaoning mengirim tim yang terdiri dari 30 pakar ke Yingkou guna memandu upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19, termasuk investigasi epidemiologi serta pelacakan sumber.
Ibu kota nasional Beijing telah melacak 28 kontak dekat dari kasus-kasus COVID-19 yang dilaporkan di Anhui, demikian diumumkan pusat pencegahan dan pengendalian tingkat kota pada Sabtu.
Para kontak dekat, termasuk seorang sopir dari sebuah platform pemesanan kendaraan, ditemukan di 11 distrik di kota itu dari Kamis hingga Jumat. Sopir tersebut dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani tes, menurut pusat pencegahan dan pengendalian tingkat kota.
Total 167 kontak dekat sekunder juga telah ditemukan, imbuh pusat itu.
Sejauh ini, 24 kontak dekat dan 141 kontak dekat sekunder, serta 231 sampel dari sekeliling mereka, dinyatakan negatif setelah menjalani tes asam nukleat. Sisa sampel lainnya hingga saat ini masih diperiksa. [Xinhua]