LHASA – China memutuskan untuk membatalkan semua aktivitas pendakian di Gunung Qomolangma di tengah kekhawatiran kemungkinan kasus impor COVID-19, demikian dikonfirmasi Administrasi Umum Olahraga China dalam sebuah pemberitahuan yang dirilis pada Jumat (14/5).
Gunung Qomolangma berada di perbatasan China-Nepal, dengan bagian utaranya terletak di wilayah Tingri, Xigaze, di Daerah Otonom Tibet, China barat daya.
Menurut Himalayan Expedition, satu-satunya penyelenggara ekspedisi di sisi utara pada musim pendakian ini, semua pendaki telah beristirahat di wilayah Tingri selama beberapa hari terakhir, dan perusahaan itu tidak akan berupaya melakukan pendakian lagi.
Sementara itu, setelah mencatat rekor tertinggi mengeluarkan 408 izin pendakian untuk Gunung Qomolangma di tengah pandemi, Nepal pada 7 Mei lalu mencatat pendakian pertama yang sukses mencapai puncak di musim ini.
Dua pendaki, yang salah satunya berasal dari Swiss dan lainnya dari Amerika Serikat, meninggal di gunung itu pada Rabu (12/5), demikian dikonfirmasi pihak Nepal kepada Xinhua, seraya menambahkan bahwa kedua kematian itu tidak berkaitan dengan COVID-19.
Rumah Sakit CIWEC, sebuah fasilitas di Kathmandu yang didedikasikan untuk perawatan para pendaki gunung, menerbangkan beberapa pendaki dari base camp Gunung Qomolangma tiga pekan lalu setelah mereka menunjukkan gejala COVID-19.
“Mereka terkonfirmasi terinfeksi virus corona dalam tes reaksi berantai polimerase (PCR),” ujar Astha Pant, kepala pengembangan bisnis di rumah sakit di Kathmandu itu, kepada Xinhua. “Mereka semua telah dipulangkan dari rumah sakit.” [Xinhua]