NEW DELHI – Sedikitnya 26 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah di Negara Bagian Goa, India barat, pada Selasa (11/5) meninggal dunia diduga karena kekurangan oksigen, kata para pejabat.
Kasus kematian ini terjadi di Goa Medical College and Hospital (GMCH).
Menteri Kesehatan Goa Vishwajit Rane meminta pengadilan tinggi untuk melakukan penyelidikan guna mencari penyebab kematian tersebut.
“Pengadilan tinggi harus menyelidiki alasan di balik kematian ini. Pengadilan tinggi juga harus turun tangan dan menyiapkan buku putih terkait pasokan oksigen ke GMCH, yang akan membantu memperbaiki keadaan,” kata Rane kepada awak media.
Menurut Rane, kebutuhan oksigen medis rumah sakit hingga Senin (10/5) tercatat sebanyak 1.200 tabung jumbo, sementara hanya 400 yang telah dipasok.
Kepala Pemerintahan Negara Bagian Goa Pramod Sawant mengatakan kesenjangan antara “ketersediaan oksigen medis dan pasokannya ke bangsal COVID-19 di GMCH mungkin telah menyebabkan beberapa masalah bagi pasien,” seraya menekankan bahwa tidak ada kelangkaan pasokan oksigen di negara bagian itu.
Pada Senin malam, 11 pasien COVID-19 yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit yang dikelola pemerintah di Negara Bagian Andhra Pradesh, India selatan, juga meninggal karena masalah pasokan oksigen.
Kematian tersebut dilaporkan saat India sedang memerangi gelombang kedua COVID-19 yang mematikan dan kekurangan oksigen medis muncul sebagai tantangan utama bagi pemerintah.
Sejak gelombang kedua infeksi, insiden serupa terjadi di seluruh rumah sakit di India menyusul kekurangan sejumlah pasokan medis penting, terutama oksigen.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India pada Selasa pagi mengatakan 329.942 kasus COVID-19 baru dan 3.876 kematian terkait telah dilaporkan dalam 24 jam terakhir di seluruh negara itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi. (XHTV)